Pelajarwajo.com – Apakah Anda seorang mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi Anda? Apakah Anda ingin mempublikasikan hasil penelitian Anda di jurnal ilmiah yang terakreditasi? Jika ya, maka Anda perlu tahu cara mengubah skripsi menjadi jurnal ilmiah yang berkualitas.
Skripsi dan jurnal ilmiah adalah dua jenis karya tulis yang berbeda. Skripsi adalah laporan penelitian yang dibuat oleh mahasiswa sebagai syarat kelulusan. Jurnal ilmiah adalah publikasi yang berisi hasil penelitian yang telah melalui proses peer review dan validasi ilmiah.
Meskipun keduanya berisi hasil penelitian, skripsi dan jurnal ilmiah memiliki perbedaan dalam hal format, struktur, panjang, dan gaya penulisan. Oleh karena itu, Anda tidak bisa sekadar menyalin dan menempel skripsi Anda ke dalam jurnal ilmiah.
Anda perlu melakukan beberapa penyesuaian dan perbaikan agar skripsi Anda bisa diterima oleh jurnal ilmiah.
Cara Mengubah Skripsi Menjadi Jurnal Ilmiah yang Berkualitas
Lalu, bagaimana cara mengubah skripsi menjadi jurnal ilmiah yang berkualitas? Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa Anda ikuti:
1. Pilih Jurnal Ilmiah yang Sesuai dengan Bidang dan Topik Penelitian Anda
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memilih jurnal ilmiah yang sesuai dengan bidang dan topik penelitian Anda. Anda bisa mencari jurnal ilmiah yang terakreditasi oleh Kemenristek/BRIN dan memiliki ISSN (International Standard Serial Number).
Anda juga bisa memilih jurnal ilmiah yang terindeks di basis data ilmiah, seperti Scopus, Web of Science, atau Sinta.
Anda bisa mencari informasi tentang jurnal ilmiah yang Anda inginkan di internet atau di perpustakaan. Anda bisa melihat kriteria, persyaratan, dan pedoman penulisan yang ditetapkan oleh jurnal ilmiah tersebut. Anda juga bisa melihat contoh artikel yang telah dipublikasikan oleh jurnal ilmiah tersebut.
2. Buat Judul yang Menarik dan Relevan
Langkah kedua yang harus Anda lakukan adalah membuat judul yang menarik dan relevan. Judul adalah hal pertama yang dilihat oleh pembaca dan editor jurnal ilmiah. Judul harus bisa mencerminkan isi dan tujuan penelitian Anda dengan singkat dan jelas.
Anda bisa mengubah judul skripsi Anda menjadi judul jurnal ilmiah dengan cara menghapus informasi yang tidak penting, seperti nama institusi, nama tempat, atau waktu penelitian. Anda juga bisa menggunakan kata kunci yang banyak dicari oleh pembaca dan mesin pencari.
Panjang judul jurnal ilmiah biasanya tidak lebih dari 14 kata.
Misalnya, jika judul skripsi Anda adalah “Pengaruh Pemberian Pakan Berbahan Dasar Limbah Sayuran terhadap Pertumbuhan dan Produksi Telur Ayam Kampung di Desa X Kabupaten Y Tahun 2023”, Anda bisa mengubahnya menjadi judul jurnal ilmiah berikut:
“Pengaruh Pakan Limbah Sayuran terhadap Pertumbuhan dan Produksi Telur Ayam Kampung”
3. Buat Abstrak yang Ringkas dan Informatif
Langkah ketiga yang harus Anda lakukan adalah membuat abstrak yang ringkas dan informatif. Abstrak adalah ringkasan singkat yang berisi inti dari penelitian Anda. Abstrak harus bisa memberikan gambaran umum tentang latar belakang, tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan penelitian Anda.
Abstrak jurnal ilmiah biasanya lebih pendek daripada abstrak skripsi. Panjang abstrak jurnal ilmiah berkisar antara 150-200 kata dan hanya terdiri dari satu paragraf.
Anda perlu memadatkan abstrak skripsi Anda dengan cara menghilangkan kalimat yang tidak relevan, mengganti kata-kata yang panjang dengan yang pendek, dan menggunakan bahasa yang efektif dan efisien.
Misalnya, jika abstrak skripsi Anda adalah sebagai berikut:
“Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan berbahan dasar limbah sayuran terhadap pertumbuhan dan produksi telur ayam kampung di Desa X Kabupaten Y. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap yang terdiri dari empat perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian pakan komersial (P0), pakan komersial ditambah 10% limbah sayuran (P1), pakan komersial ditambah 20% limbah sayuran (P2), dan pakan komersial ditambah 30% limbah sayuran (P3). Parameter yang diamati adalah bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, persentase produksi telur, dan kualitas telur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan berbahan dasar limbah sayuran berpengaruh nyata terhadap bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, dan persentase produksi telur ayam kampung, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas telur. Perlakuan P2 memberikan hasil terbaik dengan bobot badan 1.512 gram, konsumsi pakan 110,4 gram, konversi pakan 5,52, persentase produksi telur 83,2%, dan kualitas telur baik. Simpulan dari penelitian ini adalah pemberian pakan berbahan dasar limbah sayuran dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi telur ayam kampung dengan dosis optimal 20%.”
Anda bisa mengubahnya menjadi abstrak jurnal ilmiah berikut:
“Penelitian ini menguji pengaruh pakan limbah sayuran terhadap pertumbuhan dan produksi telur ayam kampung. Metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap digunakan dengan empat perlakuan dan lima ulangan.
Perlakuan adalah pakan komersial dengan penambahan limbah sayuran 0%, 10%, 20%, dan 30%. Parameter yang diamati adalah bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, persentase produksi telur, dan kualitas telur. Hasilnya menunjukkan bahwa pakan limbah sayuran berpengaruh nyata terhadap bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, dan persentase produksi telur, tetapi tidak terhadap kualitas telur.
Pakan limbah sayuran 20% memberikan hasil terbaik dengan bobot badan 1.512 gram, konsumsi pakan 110,4 gram, konversi pakan 5,52, persentase produksi telur 83,2%, dan kualitas telur baik. Kesimpulannya, pakan limbah sayuran dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi telur ayam kampung dengan dosis optimal 20%.”
4. Buat Pendahuluan yang Menarik dan Menyajikan Latar Belakang Masalah
Langkah keempat yang harus Anda lakukan adalah membuat pendahuluan yang menarik dan menyajikan latar belakang masalah. Pendahuluan adalah bagian yang menjelaskan apa yang menjadi masalah, mengapa masalah itu penting, apa yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, dan apa yang menjadi tujuan dan manfaat penelitian Anda.
Pendahuluan jurnal ilmiah biasanya lebih singkat daripada pendahuluan skripsi. Anda perlu merangkum pendahuluan skripsi Anda dengan cara menghapus informasi yang tidak relevan, mengutip penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah Anda, dan menunjukkan perbedaan atau kebaruan penelitian Anda.
Baca juga: 8 Cara Menulis Footnote dari Jurnal Beserta Contohnya
5. Buat Metode Penelitian yang Sesuai dengan Standar Ilmiah
Langkah kelima yang harus Anda lakukan adalah membuat metode penelitian yang sesuai dengan standar ilmiah. Metode penelitian adalah bagian yang menjelaskan bagaimana Anda melakukan penelitian Anda, mulai dari desain, populasi, sampel, variabel, instrumen, prosedur, hingga analisis data.
Metode penelitian jurnal ilmiah biasanya lebih ringkas daripada metode penelitian skripsi. Anda perlu menyederhanakan metode penelitian skripsi Anda dengan cara menghilangkan informasi yang tidak relevan, menggunakan tabel atau gambar untuk menyajikan data, dan menggunakan bahasa yang lugas dan teknis.
Misalnya, jika metode penelitian skripsi Anda adalah sebagai berikut:
“Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap yang terdiri dari empat perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian pakan komersial (P0), pakan komersial ditambah 10% limbah sayuran (P1), pakan komersial ditambah 20% limbah sayuran (P2), dan pakan komersial ditambah 30% limbah sayuran (P3).
Populasi penelitian ini adalah ayam kampung betina umur 16 minggu sebanyak 100 ekor yang dipelihara di Desa X Kabupaten Y. Sampel penelitian ini adalah 20 ekor ayam kampung betina yang dipilih secara acak dari populasi. Sampel tersebut kemudian dibagi menjadi empat kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima ekor ayam. Setiap kelompok diberi perlakuan yang berbeda sesuai dengan rancangan penelitian.
Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, persentase produksi telur, dan kualitas telur. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan digital, gelas ukur, alat pemeriksa telur, dan kuesioner. Prosedur penelitian ini meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, dan pengambilan data. Tahap persiapan meliputi pembuatan pakan, penyiapan kandang, dan penyiapan alat dan bahan. Tahap pelaksanaan meliputi pemberian pakan, pengamatan, dan pencatatan data.
Tahap pengambilan data meliputi pengukuran bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, persentase produksi telur, dan kualitas telur. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varians (ANOVA) dengan taraf signifikansi 5%. Jika terdapat perbedaan yang nyata antara perlakuan, maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji Duncan.”
Anda bisa mengubahnya menjadi metode penelitian jurnal ilmiah berikut:
“Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap. Perlakuan yang diberikan adalah pakan komersial dengan penambahan limbah sayuran 0%, 10%, 20%, dan 30%. Sampel penelitian ini adalah 20 ekor ayam kampung betina umur 16 minggu yang dipilih secara acak dari 100 ekor ayam kampung betina yang dipelihara di Desa X Kabupaten Y.
Sampel tersebut dibagi menjadi empat kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima ekor ayam. Variabel yang diamati adalah bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, persentase produksi telur, dan kualitas telur. Instrumen yang digunakan adalah timbangan digital, gelas ukur, alat pemeriksa telur, dan kuesioner.
Prosedur penelitian ini meliputi pembuatan pakan, penyiapan kandang, pemberian pakan, pengamatan, pencatatan, dan pengambilan data. Analisis data yang digunakan adalah ANOVA dengan taraf signifikansi 5% dan uji Duncan jika terdapat perbedaan yang nyata antara perlakuan. Tabel 1 menunjukkan rincian perlakuan, sampel, dan variabel yang digunakan dalam penelitian ini.”
Table
Perlakuan | Sampel | Variabel |
---|---|---|
P0: Pakan komersial | 5 ekor ayam kampung betina | Bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, persentase produksi telur, dan kualitas telur |
P1: Pakan komersial + 10% limbah sayuran | 5 ekor ayam kampung betina | Bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, persentase produksi telur, dan kualitas telur |
P2: Pakan komersial + 20% limbah sayuran | 5 ekor ayam kampung betina | Bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, persentase produksi telur, dan kualitas telur |
P3: Pakan komersial + 30% limbah sayuran | 5 ekor ayam kampung betina | Bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, persentase produksi telur, dan kualitas telur |
6. Buat Hasil dan Pembahasan yang Menyajikan Temuan dan Interpretasi Anda
Langkah keenam yang harus Anda lakukan adalah membuat hasil dan pembahasan yang menyajikan temuan dan interpretasi Anda. Hasil dan pembahasan adalah bagian yang menjelaskan apa yang Anda temukan dari penelitian Anda, bagaimana Anda menganalisis dan menginterpretasikannya, dan bagaimana Anda menghubungkannya dengan teori dan penelitian sebelumnya.
Hasil dan pembahasan jurnal ilmiah biasanya lebih padat daripada hasil dan pembahasan skripsi. Anda perlu mengintegrasikan hasil dan pembahasan skripsi Anda dengan cara menggabungkan tabel, gambar, dan statistik dengan narasi, menghindari pengulangan data, dan menggunakan bahasa yang objektif dan kritis.
Misalnya, jika hasil dan pembahasan skripsi Anda adalah sebagai berikut:
Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara perlakuan pemberian pakan berbahan dasar limbah sayuran terhadap bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, dan persentase produksi telur ayam kampung.
Hal ini dapat dilihat dari nilai F hitung yang lebih besar dari nilai F tabel pada taraf signifikansi 5%. Namun, tidak terdapat perbedaan yang nyata antara perlakuan pemberian pakan berbahan dasar limbah sayuran terhadap kualitas telur ayam kampung.
Hal ini dapat dilihat dari nilai F hitung yang lebih kecil dari nilai F tabel pada taraf signifikansi 5%. Tabel 2 menunjukkan hasil analisis varians dari penelitian ini.
Table
Sumber | DK | JK | KT | F hitung | F tabel |
---|---|---|---|---|---|
Bobot badan | 3 | 1.234,56 | 411,52 | 8,76 | 3,01 |
Konsumsi pakan | 3 | 567,89 | 189,30 | 9,87 | 3,01 |
Konversi pakan | 3 | 123,45 | 41,15 | 7,65 | 3,01 |
Persentase produksi telur | 3 | 678,90 | 226,30 | 6,54 | 3,01 |
Kualitas telur | 3 | 12,34 | 4,11 | 1,23 | 3,01 |
Tabel 2. Hasil analisis varians penelitian
Berdasarkan hasil analisis varians, dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan yang berpengaruh nyata. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa perlakuan P2 (pakan komersial ditambah 20% limbah sayuran) memberikan hasil terbaik terhadap bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, dan persentase produksi telur ayam kampung.
Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yang tertinggi pada perlakuan P2 dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Tabel 3 menunjukkan hasil uji Duncan dari penelitian ini.
Table
Perlakuan | Bobot badan (gram) | Konsumsi pakan (gram) | Konversi pakan | Persentase produksi telur (%) |
---|---|---|---|---|
P0 | 1.234,56 a | 123,45 a | 10,00 a | 67,89 a |
P1 | 1.345,67 b | 111,11 b | 8,22 b | 76,54 b |
P2 | 1.512,34 c | 110,40 c | 5,52 c | 83,21 c |
P3 | 1.456,78 b | 112,23 b | 7,69 b | 79,87 b |
Tabel 3. Hasil uji Duncan penelitian
Angka yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata pada taraf signifikansi 5%
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pakan berbahan dasar limbah sayuran dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi telur ayam kampung. Hal ini disebabkan oleh kandungan nutrisi yang terdapat dalam limbah sayuran, seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin.
Limbah sayuran juga dapat mengurangi biaya pakan dan mengurangi dampak lingkungan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh A, B, dan C yang menemukan bahwa pemberian pakan limbah sayuran dapat meningkatkan bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, dan produksi telur ayam kampung.
Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh D, E, dan F yang menemukan bahwa pemberian pakan limbah sayuran tidak berpengaruh terhadap kualitas telur ayam kampung. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan jenis, jumlah, dan kualitas limbah sayuran yang digunakan.”
Anda bisa mengubahnya menjadi hasil dan pembahasan jurnal ilmiah berikut:
“Hasil analisis data menunjukkan bahwa pakan limbah sayuran berpengaruh nyata terhadap bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, dan persentase produksi telur ayam kampung (Tabel 2).
Pakan limbah sayuran 20% memberikan hasil terbaik dengan bobot badan 1.512 gram, konsumsi pakan 110,4 gram, konversi pakan 5,52, dan persentase produksi telur 83,2% (Tabel 3). Pakan limbah sayuran tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas telur ayam kampung (Tabel 2).
Peningkatan pertumbuhan dan produksi telur ayam kampung yang diberi pakan limbah sayuran dapat dijelaskan oleh kandungan nutrisi yang terdapat dalam limbah sayuran.
Limbah sayuran mengandung protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin yang dibutuhkan oleh ayam kampung untuk tumbuh dan menghasilkan telur. Limbah sayuran juga dapat menghemat biaya pakan dan mengurangi dampak lingkungan.
Hasil ini sejalan dengan penelitian A, B, dan C yang menemukan bahwa pakan limbah sayuran dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi telur ayam kampung.
Tidak adanya pengaruh pakan limbah sayuran terhadap kualitas telur ayam kampung dapat dijelaskan oleh perbedaan jenis, jumlah, dan kualitas limbah sayuran yang digunakan.
Limbah sayuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah sayuran segar yang berasal dari pasar tradisional. Limbah sayuran tersebut memiliki kualitas yang baik dan tidak mengandung bahan kimia atau pestisida yang berbahaya.
Limbah sayuran tersebut juga diberikan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan ayam kampung. Hasil ini berbeda dengan penelitian D, E, dan F yang menemukan bahwa pakan limbah sayuran dapat menurunkan kualitas telur ayam kampung.
Penelitian tersebut menggunakan limbah sayuran yang berasal dari restoran atau rumah tangga. Limbah sayuran tersebut memiliki kualitas yang buruk dan mengandung bahan kimia atau pestisida yang berbahaya. Limbah sayuran tersebut juga diberikan dalam jumlah yang berlebihan atau kurang dari kebutuhan ayam kampung.”
7. Buat Kesimpulan dan Saran yang Meringkas Hasil dan Memberikan Rekomendasi
Langkah ketujuh yang harus Anda lakukan adalah membuat kesimpulan dan saran yang meringkas hasil dan memberikan rekomendasi. Kesimpulan dan saran adalah bagian yang menjelaskan apa yang menjadi simpulan dari penelitian Anda, apa yang menjadi implikasi dan kontribusi penelitian Anda, dan apa yang menjadi saran untuk penelitian selanjutnya.
Kesimpulan dan saran jurnal ilmiah biasanya lebih singkat daripada kesimpulan dan saran skripsi. Anda perlu merangkum kesimpulan dan saran skripsi Anda dengan cara menghapus informasi yang tidak relevan, menghindari pengulangan data, dan menggunakan bahasa yang tegas dan persuasif.
Misalnya, jika kesimpulan dan saran skripsi Anda adalah sebagai berikut:
“Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan berbahan dasar limbah sayuran dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi telur ayam kampung dengan dosis optimal 20%. Hal ini disebabkan oleh kandungan nutrisi yang terdapat dalam limbah sayuran yang dapat memenuhi kebutuhan ayam kampung.
Pemberian pakan berbahan dasar limbah sayuran juga dapat menghemat biaya pakan dan mengurangi dampak lingkungan. Pemberian pakan berbahan dasar limbah sayuran tidak berpengaruh terhadap kualitas telur ayam kampung. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan jenis, jumlah, dan kualitas limbah sayuran yang digunakan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan bahwa peternak ayam kampung dapat menggunakan pakan berbahan dasar limbah sayuran sebagai alternatif pakan komersial dengan dosis 20%. Peternak ayam kampung juga perlu memperhatikan jenis, jumlah, dan kualitas limbah sayuran yang digunakan agar tidak menurunkan kualitas telur ayam kampung.
Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang serupa dengan menggunakan jenis, jumlah, dan kualitas limbah sayuran yang berbeda. Peneliti selanjutnya juga dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang pengaruh pakan berbahan dasar limbah sayuran terhadap kualitas telur ayam kampung, seperti warna, bentuk, ukuran, berat, dan kandungan nutrisi telur.”
Anda bisa mengubahnya menjadi kesimpulan dan saran jurnal ilmiah berikut:
“Penelitian ini menyimpulkan bahwa pakan limbah sayuran dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi telur ayam kampung dengan dosis optimal 20%. Hal ini dikarenakan oleh kandungan nutrisi yang terdapat dalam limbah sayuran.
Pakan limbah sayuran juga dapat menghemat biaya pakan dan mengurangi dampak lingkungan. Pakan limbah sayuran tidak berpengaruh terhadap kualitas telur ayam kampung. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh perbedaan jenis, jumlah, dan kualitas limbah sayuran.
Penelitian ini merekomendasikan bahwa peternak ayam kampung dapat menggunakan pakan limbah sayuran 20% sebagai alternatif pakan komersial. Peternak ayam kampung juga harus memperhatikan jenis, jumlah, dan kualitas limbah sayuran yang digunakan.
Penelitian selanjutnya dapat menguji pengaruh pakan limbah sayuran yang berbeda terhadap pertumbuhan, produksi, dan kualitas telur ayam kampung.”
8. Buat Daftar Pustaka yang Mengutip Sumber yang Anda Gunakan
Langkah kedelapan yang harus Anda lakukan adalah membuat daftar pustaka yang mengutip sumber yang Anda gunakan. Daftar pustaka adalah bagian yang berisi daftar referensi yang Anda gunakan dalam penelitian Anda, baik itu buku, jurnal, artikel, website, atau sumber lainnya.
Daftar pustaka jurnal ilmiah biasanya menggunakan format yang sesuai dengan gaya penulisan yang ditetapkan oleh jurnal ilmiah tersebut. Anda perlu menyesuaikan daftar pustaka skripsi Anda dengan format yang diminta oleh jurnal ilmiah yang Anda pilih. Anda juga perlu memeriksa kembali kebenaran dan kelengkapan data yang Anda kutip.
Misalnya, jika daftar pustaka skripsi Anda adalah sebagai berikut:
“A, B. (2021). Pengaruh Pakan Limbah Sayuran terhadap Pertumbuhan dan Produksi Telur Ayam Kampung. Jurnal Ilmu Ternak, 21(1), 12-23.
B, C. (2020). Kandungan Nutrisi Limbah Sayuran sebagai Pakan Alternatif Ayam Kampung. Jurnal Ilmu Peternakan, 19(2), 45-56.
C, D. (2019). Kualitas Telur Ayam Kampung yang Diberi Pakan Limbah Sayuran. Jurnal Ilmu Pangan, 18(3), 78-89.
D, E. (2018). Pengaruh Pakan Limbah Sayuran terhadap Kualitas Telur Ayam Kampung. Jurnal Ilmu Pangan, 17(4), 101-112.
E, F. (2017). Limbah Sayuran sebagai Pakan Alternatif Ayam Kampung. Jurnal Ilmu Peternakan, 16(5), 134-145.
F, G. (2016). Pertumbuhan dan Produksi Telur Ayam Kampung yang Diberi Pakan Limbah Sayuran. Jurnal Ilmu Ternak, 15(6), 167-178.”
Anda bisa mengubahnya menjadi daftar pustaka jurnal ilmiah berikut dengan menggunakan format APA:
“A, B. (2021). Pengaruh pakan limbah sayuran terhadap pertumbuhan dan produksi telur ayam kampung. Jurnal Ilmu Ternak, 21(1), 12-23. https://doi.org/10.1234/5678.91011
B, C. (2020). Kandungan nutrisi limbah sayuran sebagai pakan alternatif ayam kampung. Jurnal Ilmu Peternakan, 19(2), 45-56. https://doi.org/10.1234/5678.12131
C, D. (2019). Kualitas telur ayam kampung yang diberi pakan limbah sayuran. Jurnal Ilmu Pangan, 18(3), 78-89. https://doi.org/10.1234/5678.14151
D, E. (2018). Pengaruh pakan limbah sayuran terhadap kualitas telur ayam kampung. Jurnal Ilmu Pangan, 17(4), 101-112. https://doi.org/10.1234/5678.16171
E, F. (2017). Limbah sayuran sebagai pakan alternatif ayam kampung. Jurnal Ilmu Peternakan, 16(5), 134-145. https://doi.org/10.1234/5678.18191
F, G. (2016). Pertumbuhan dan produksi telur ayam kampung yang diberi pakan limbah sayuran. Jurnal Ilmu Ternak, 15(6), 167-178. https://doi.org/10.1234/5678.20212”
Baca juga: 8 Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal dengan Mudah