2 Cara Menulis Kutipan dari Jurnal dengan Benar

Cara Menulis Kutipan dari Jurnal dengan Benar
Cara Menulis Kutipan dari Jurnal dengan Benar

Pelajarwajo.com – Anda sedang mengerjakan skripsi, makalah, atau karya ilmiah lainnya? Jika ya, maka Anda pasti pernah mengutip dari jurnal sebagai salah satu sumber referensi Anda. Mengutip dari jurnal adalah cara untuk menunjukkan bahwa Anda telah melakukan studi literatur yang mendalam dan relevan dengan topik yang Anda bahas.

Selain itu, mengutip dari jurnal juga bisa memperkuat argumen Anda dan menunjukkan bahwa Anda menghargai karya orang lain.

Namun, mengutip dari jurnal tidak semudah memotong dan menempel kalimat dari sumber aslinya. Anda harus memperhatikan beberapa hal, seperti jenis kutipan, format kutipan, dan cara menghindari plagiarisme.

Jika Anda tidak menguasai cara menulis kutipan dari jurnal dengan benar, Anda bisa terkena sanksi akademik yang serius, seperti nilai rendah, revisi, atau bahkan diskualifikasi.

Oleh karena itu, di artikel ini akan memberikan panduan lengkap tentang cara menulis kutipan dari jurnal dengan benar dan mudah. Serta akan menjelaskan apa itu kutipan, mengapa penting, dan bagaimana cara mengutip dari jurnal secara langsung dan tidak langsung.

Kemudian juga akan memberikan contoh-contoh kutipan dari jurnal dengan berbagai gaya kutipan, seperti APA, MLA, dan Chicago. Simak terus artikel ini sampai selesai, ya!

Apa Itu Kutipan dan Mengapa Penting?

Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat yang diambil dari sumber lain, baik berupa tulisan atau lisan, yang digunakan untuk mendukung atau menjelaskan ide atau gagasan di dalam karya tulis Anda. Kutipan bisa berasal dari berbagai sumber, seperti buku, artikel, jurnal, website, film, lagu, dan lain-lain.

Mengutip dari jurnal adalah salah satu cara yang umum dilakukan oleh penulis karya ilmiah, terutama yang berkaitan dengan bidang penelitian. Jurnal adalah publikasi ilmiah yang berisi hasil penelitian terbaru dan terpercaya dari para ahli di bidangnya.

Dengan mengutip dari jurnal, Anda bisa mendapatkan informasi yang akurat, valid, dan relevan dengan topik yang Anda bahas.

Mengutip dari jurnal juga memiliki beberapa manfaat, antara lain:

  • Meningkatkan kredibilitas karya tulis Anda, karena Anda menunjukkan bahwa Anda telah melakukan studi literatur yang mendalam dan relevan dengan topik yang Anda bahas.
  • Memperkaya pembahasan Anda, karena Anda bisa menambahkan sudut pandang, teori, atau temuan dari peneliti lain yang sesuai dengan topik yang Anda bahas.
  • Menghindari plagiarisme, yaitu tindakan menjiplak atau meniru karya orang lain tanpa memberikan pengakuan yang layak. Plagiarisme adalah pelanggaran etika akademik yang bisa berakibat fatal bagi reputasi dan karier Anda. Dengan mengutip dari jurnal, Anda menunjukkan bahwa Anda menghargai karya orang lain dan memberikan penghargaan yang layak.

Bagaimana Cara Menulis Kutipan dari Jurnal dengan Benar?

Ada dua jenis kutipan yang bisa Anda gunakan untuk mengutip dari jurnal, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.

Kutipan langsung adalah kutipan yang ditulis sama persis seperti yang ada di sumber aslinya, sedangkan kutipan tidak langsung adalah kutipan yang ditulis dengan kata-kata Anda sendiri, tetapi tetap menyampaikan makna dan maksud yang sama dengan sumber aslinya.

Berikut adalah cara menulis kutipan dari jurnal secara langsung dan tidak langsung:

Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah kutipan yang ditulis sama persis seperti yang ada di sumber aslinya. Kutipan langsung biasanya digunakan untuk menunjukkan pernyataan, definisi, atau temuan penting dari peneliti lain yang tidak bisa diubah atau disederhanakan. Kutipan langsung juga bisa digunakan untuk menunjukkan gaya bahasa, nada, atau sikap penulis sumber asli.

Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika menulis kutipan langsung dari jurnal:

  • Gunakan tanda kutip dua (“…”) untuk mengapit kutipan langsung Anda. Jika kutipan langsung Anda berisi tanda kutip dua, ganti dengan tanda kutip satu (‘…’).
  • Tuliskan sumber kutipan langsung Anda di akhir kutipan, di dalam tanda kurung. Sumber kutipan langsung biasanya berisi nama penulis, tahun terbit, dan nomor halaman. Format sumber kutipan langsung bisa berbeda-beda tergantung gaya kutipan yang Anda gunakan, seperti APA, MLA, atau Chicago.
  • Jika kutipan langsung Anda kurang dari empat baris, tuliskan kutipan langsung Anda di dalam teks Anda, dengan jarak dua spasi. Jika kutipan langsung Anda lebih dari empat baris, pisahkan kutipan langsung Anda dari teks Anda, dengan jarak tiga spasi, dan tuliskan kutipan langsung Anda dengan font yang lebih kecil dan menjorok ke dalam (indent).
  • Jika Anda menghilangkan bagian dari kutipan langsung Anda, gunakan tiga titik (…) untuk menandainya. Jika Anda menambahkan atau mengubah sesuatu di dalam kutipan langsung Anda, gunakan tanda kurung siku ([…]) untuk menandainya.

Berikut adalah contoh kutipan langsung dari jurnal dengan gaya kutipan APA:

Menurut Sari dan Wijaya (2018), “kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain” (hlm. 23).

Sari dan Wijaya (2018) juga menemukan bahwa “kecerdasan emosional memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kinerja akademik mahasiswa” (hlm. 25).

Berikut adalah kutipan langsung yang lebih dari empat baris:

Sari dan Wijaya (2018) menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional sebagai berikut:

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan teman sebaya, dan lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga adalah faktor utama yang membentuk kecerdasan emosional seseorang, karena keluarga adalah tempat pertama dan utama seseorang belajar tentang emosi. Lingkungan sekolah adalah faktor kedua yang mempengaruhi kecerdasan emosional seseorang, karena sekolah adalah tempat seseorang belajar bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain. Lingkungan teman sebaya adalah faktor ketiga yang mempengaruhi kecerdasan emosional seseorang, karena teman sebaya adalah orang-orang yang memiliki pengaruh besar terhadap perilaku dan sikap seseorang. Lingkungan masyarakat adalah faktor keempat yang mempengaruhi kecerdasan emosional seseorang, karena masyarakat adalah tempat seseorang beradaptasi dan berkontribusi dengan norma dan nilai yang berlaku. (hlm. 24)

Baca juga:

Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang ditulis dengan kata-kata Anda sendiri, tetapi tetap menyampaikan makna dan maksud yang sama dengan sumber aslinya. Kutipan tidak langsung biasanya digunakan untuk menyederhanakan, meringkas, atau menginterpretasikan pernyataan, definisi, atau temuan dari peneliti lain.

Kutipan tidak langsung juga bisa digunakan untuk menghindari penggunaan kutipan langsung yang terlalu banyak atau terlalu panjang.

Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika menulis kutipan tidak langsung dari jurnal:

  • Tidak perlu menggunakan tanda kutip dua untuk mengapit kutipan tidak langsung Anda. Anda hanya perlu menulis kutipan tidak langsung Anda dengan kata-kata Anda sendiri, tetapi tetap setia dengan makna dan maksud sumber aslinya.
  • Tuliskan sumber kutipan tidak langsung Anda di akhir kalimat atau paragraf yang mengandung kutipan tidak langsung Anda, di dalam tanda kurung. Sumber kutipan tidak langsung biasanya berisi nama penulis dan tahun terbit. Format sumber kutipan tidak langsung bisa berbeda-beda tergantung gaya kutipan yang Anda gunakan, seperti APA, MLA, atau Chicago.
  • Jika Anda mengutip dari jurnal yang memiliki lebih dari satu penulis, Anda harus menulis nama semua penulis di sumber kutipan tidak langsung Anda, kecuali jika jumlah penulis lebih dari tiga. Jika jumlah penulis lebih dari tiga, Anda bisa menulis nama penulis pertama diikuti dengan et al. (singkatan dari et alia, yang berarti dan lain-lain dalam bahasa Latin).
  • Jika Anda mengutip dari jurnal yang tidak mencantumkan nama penulis, Anda bisa menulis nama jurnal atau judul artikel sebagai pengganti nama penulis. Jika Anda mengutip dari jurnal yang tidak mencantumkan tahun terbit, Anda bisa menulis t.t. (singkatan dari tanpa tahun) sebagai pengganti tahun terbit.

Berikut adalah contoh kutipan tidak langsung dari jurnal dengan gaya kutipan APA:

Sari dan Wijaya (2018) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain (hlm. 23).

Hasil penelitian Sari dan Wijaya (2018) menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dan kinerja akademik mahasiswa (hlm. 25).

Beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan teman sebaya, dan lingkungan masyarakat, menurut Sari dan Wijaya (2018, hlm. 24).

Jurnal Psikologi Pendidikan (t.t.) mengklaim bahwa kecerdasan emosional adalah salah satu keterampilan abad ke-21 yang penting untuk dikembangkan oleh para pendidik dan peserta didik.

Bagaimana Cara Mengutip dari Jurnal dengan Berbagai Gaya Kutipan?

Ada berbagai gaya kutipan yang bisa Anda gunakan untuk mengutip dari jurnal, tergantung pada standar akademik atau media yang Anda gunakan. Beberapa gaya kutipan yang umum digunakan adalah APA, MLA, dan Chicago. Setiap gaya kutipan memiliki format dan aturan yang berbeda-beda, baik untuk kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung.

Oleh karena itu, Anda harus memperhatikan dengan baik format dan aturan yang berlaku untuk gaya kutipan yang Anda pilih.

Berikut adalah beberapa perbedaan antara gaya kutipan APA, MLA, dan Chicago:

  • Gaya kutipan APA (American Psychological Association) biasanya digunakan untuk bidang ilmu sosial, seperti psikologi, pendidikan, sosiologi, dan lain-lain. Gaya kutipan APA menggunakan nama penulis dan tahun terbit sebagai sumber kutipan, baik langsung maupun tidak langsung. Gaya kutipan APA juga menggunakan daftar pustaka (reference list) sebagai daftar sumber kutipan yang digunakan di akhir karya tulis.
  • Gaya kutipan MLA (Modern Language Association) biasanya digunakan untuk bidang ilmu humaniora, seperti sastra, bahasa, sejarah, dan lain-lain. Gaya kutipan MLA menggunakan nama penulis dan nomor halaman sebagai sumber kutipan, baik langsung maupun tidak langsung. Gaya kutipan MLA juga menggunakan daftar karya yang dikutip (works cited) sebagai daftar sumber kutipan yang digunakan di akhir karya tulis.
  • Gaya kutipan Chicago biasanya digunakan untuk bidang ilmu sejarah, seni, dan ilmu sosial lainnya. Gaya kutipan Chicago memiliki dua sistem, yaitu sistem catatan kaki (footnote) dan sistem penulis-tanggal (author-date). Sistem catatan kaki menggunakan nomor superskrip di akhir kutipan, baik langsung maupun tidak langsung, yang merujuk pada catatan kaki di bagian bawah halaman yang berisi informasi lengkap tentang sumber kutipan. Sistem penulis-tanggal menggunakan nama penulis dan tahun terbit sebagai sumber kutipan, baik langsung maupun tidak langsung, yang merujuk pada daftar pustaka (bibliography) di akhir karya tulis yang berisi informasi lengkap tentang sumber kutipan.

Berikut adalah contoh kutipan dari jurnal dengan gaya kutipan MLA:

Sari dan Wijaya mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai “kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain” (23).

Hasil penelitian Sari dan Wijaya menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dan kinerja akademik mahasiswa (25).

Beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan teman sebaya, dan lingkungan masyarakat, menurut Sari dan Wijaya (24).

Jurnal Psikologi Pendidikan mengklaim bahwa kecerdasan emosional adalah salah satu keterampilan abad ke-21 yang penting untuk dikembangkan oleh para pendidik dan peserta didik (n.pag.).

Berikut adalah contoh kutipan dari jurnal dengan gaya kutipan Chicago (sistem catatan kaki):

Sari dan Wijaya mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai “kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain”.1

Hasil penelitian Sari dan Wijaya menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dan kinerja akademik mahasiswa.2

Beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan teman sebaya, dan lingkungan masyarakat, menurut Sari dan Wijaya.3

Jurnal Psikologi Pendidikan mengklaim bahwa kecerdasan emosional adalah salah satu keterampilan abad ke-21 yang penting untuk dikembangkan oleh para pendidik dan peserta didik.4

Catatan kaki:

  1. Sari dan Wijaya, “Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Akademik Mahasiswa”, Jurnal Psikologi Pendidikan, vol. 6, no. 1 (2018): 23.
  2. Ibid., 25.
  3. Ibid., 24.
  4. Jurnal Psikologi Pendidikan, “Kecerdasan Emosional: Keterampilan Abad ke-21 yang Harus Dikembangkan”, Jurnal Psikologi Pendidikan, vol. 7, no. 2 (2019): n.pag.

Kesimpulan

Mengutip dari jurnal adalah salah satu cara untuk menunjukkan bahwa Anda telah melakukan studi literatur yang mendalam dan relevan dengan topik yang Anda bahas. Mengutip dari jurnal juga bisa memperkuat argumen Anda dan menunjukkan bahwa Anda menghargai karya orang lain.

Namun, Anda harus memperhatikan cara menulis kutipan dari jurnal dengan benar dan mudah, agar tidak terkena sanksi akademik yang serius. Anda juga harus memilih gaya kutipan yang sesuai dengan standar akademik atau media yang Anda gunakan, seperti APA, MLA, atau Chicago.

Dengan begitu, Anda bisa menulis kutipan dari jurnal dengan profesional dan etis.

Pelajar Wajo

About Pelajar Wajo

Halo! Saya adalah Fikal, seorang Content Writer dan Blogger, serta founder blog pelajarwajo.com. Saya bertujuan untuk berbagi informasi, tips, dan pengalaman seputar dunia pendidikan yang relevan dan bermanfaat bagi para pelajar di Indonesia

View all posts by Pelajar Wajo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *