Panduan Lengkap Cara Menulis Catatan Kaki dengan Benar

Panduan Lengkap Cara Menulis Catatan Kaki dengan Benar
Panduan Lengkap Cara Menulis Catatan Kaki dengan Benar

Pelajarwajo.com – Catatan kaki atau footnote adalah salah satu elemen penting dalam penulisan karya ilmiah, seperti makalah, skripsi, atau jurnal. Catatan kaki berfungsi untuk memberikan keterangan tambahan, komentar, atau sumber kutipan yang berkaitan dengan teks utama.

Dengan menggunakan catatan kaki, Anda dapat menjaga kejujuran akademik dan menghindari plagiarisme.

Namun, bagaimana cara menulis catatan kaki yang baik dan benar? Apa saja format, aturan, dan teknik yang harus Anda ikuti? Apa bedanya catatan kaki dengan catatan akhir atau sitasi dalam teks? Dan bagaimana contoh catatan kaki dari berbagai sumber ilmiah, seperti buku, artikel, lisan, dan sitasi?

Pada artikel ini, kita akan menjawab semua pertanyaan tersebut dan memberikan Anda panduan lengkap cara menulis catatan kaki dengan benar. Dan juga akan memberikan beberapa tips dan trik untuk membuat catatan kaki yang efektif dan menarik.

Simak terus artikel ini sampai selesai, ya!

Pengertian Catatan Kaki

Sebelum membahas cara menulis catatan kaki, mari kita pahami dulu apa itu catatan kaki. Menurut Keraf (1971:190), catatan kaki adalah:

berbagai keterangan tambahan dari bagian-bagian naskah tulisan ilmiah yang diletakkan di kaki halaman (di bawah), dan jika keterangan tersebut ditulis di akhir tulisan atau bab.

Dari pengertian tersebut, kita dapat mengetahui bahwa catatan kaki adalah keterangan yang ditempatkan di bagian bawah halaman. Catatan kaki biasanya diberi nomor urut yang sesuai dengan nomor superskrip yang ada di teks utama. Catatan kaki dapat berisi keterangan tambahan, komentar, atau sumber kutipan yang berkaitan dengan teks utama.

Kenapa Karya Ilmiah Harus Mencantumkan Catatan Kaki?

Mungkin Anda bertanya-tanya, kenapa karya ilmiah harus mencantumkan catatan kaki? Apa manfaatnya bagi penulis dan pembaca? Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa catatan kaki penting dalam karya ilmiah:

  • Catatan kaki dapat membantu penulis untuk memberikan informasi yang lebih lengkap dan mendalam tentang topik yang dibahas, tanpa mengganggu alur dan struktur teks utama.
  • Catatan kaki dapat membantu penulis untuk memberikan kredit kepada sumber asli yang dikutip atau dirujuk, sehingga dapat menjaga kejujuran akademik dan menghindari plagiarisme.
  • Catatan kaki dapat membantu pembaca untuk memahami dan memverifikasi informasi yang disampaikan oleh penulis, serta menemukan sumber asli yang relevan jika ingin mengetahui lebih lanjut.
  • Catatan kaki dapat membantu pembaca untuk mengikuti argumen atau analisis yang dibangun oleh penulis, serta mengetahui sudut pandang atau pendapat yang berbeda dari sumber lain.

Baca juga: 2 Cara Menulis Kutipan dari Jurnal dengan Benar

Fungsi Catatan Kaki

Selain alasan-alasan di atas, catatan kaki juga memiliki beberapa fungsi spesifik yang dapat membantu penulis dan pembaca dalam penulisan karya ilmiah. Berikut ini adalah beberapa fungsi catatan kaki yang umum digunakan:

  • Memberikan keterangan tambahan yang tidak dapat dimasukkan dalam teks utama, seperti definisi, penjelasan, contoh, atau ilustrasi.
  • Memberikan komentar atau tanggapan terhadap teks utama, seperti kritik, evaluasi, interpretasi, atau saran.
  • Menjelaskan sumber kutipan atau referensi yang digunakan dalam teks utama, seperti nama pengarang, judul karya, tempat dan tahun terbit, nomor halaman, atau URL.
  • Menyebutkan sumber lain yang berkaitan dengan teks utama, seperti karya yang mendukung, menentang, atau mengembangkan ide yang disampaikan oleh penulis.

Unsur dalam Penulisan Catatan Kaki

Setelah mengetahui pengertian, alasan, dan fungsi catatan kaki, sekarang kita akan membahas unsur-unsur yang harus ada dalam penulisan catatan kaki. Unsur-unsur ini dapat berbeda-beda tergantung pada jenis sumber yang dikutip atau dirujuk, tetapi secara umum meliputi:

  • Nama pengarang
  • Judul karya
  • Tempat dan tahun terbit
  • Nomor jilid atau edisi
  • Nomor halaman
  • URL atau DOI (untuk sumber online)

Unsur-unsur ini harus ditulis dengan format dan tanda baca yang sesuai, serta diurutkan dengan cara yang benar. Kita akan memberikan contoh format dan urutan penulisan catatan kaki dari berbagai sumber di bagian selanjutnya.

Baca juga: 8 Cara Menulis Footnote dari Jurnal Beserta Contohnya

Aturan Penulisan Catatan Kaki

Selain unsur-unsur yang harus ada, ada juga beberapa aturan penulisan catatan kaki yang harus Anda ikuti agar catatan kaki Anda terlihat rapi dan profesional. Berikut ini adalah beberapa aturan penulisan catatan kaki yang umum digunakan:

  • Catatan kaki harus diletakkan di bagian bawah halaman, dengan jarak empat spasi dari teks utama. Buat garis sepanjang 14 karakter di atas catatan kaki, dan gunakan margin kiri yang sama dengan teks utama.
  • Catatan kaki harus menggunakan spasi tunggal, kecuali jika ada kutipan langsung yang lebih dari dua baris, maka gunakan spasi ganda.
  • Catatan kaki harus diberi nomor urut yang sesuai dengan nomor superskrip yang ada di teks utama. Nomor catatan kaki harus ditulis dengan angka Arab (1, 2, 3, dst.), dan diikuti oleh titik.
  • Jika catatan kaki ditulis lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya harus dimulai dengan margin kiri yang sama dengan teks utama, atau dengan indentasi 1,25 cm.
  • Jarak antara nomor catatan kaki harus sama dengan jarak spasi teks utama, dan jarak baris terakhir setiap catatan kaki harus 3 cm dari tepi bawah halaman.
  • Jika catatan kaki berisi kutipan langsung, kutipan tersebut harus diapit oleh tanda petik ganda (“). Jika kutipan langsung lebih dari dua baris, kutipan tersebut harus ditulis dengan indentasi 1,25 cm dari margin kiri dan kanan, tanpa tanda petik, dan menggunakan spasi ganda.
  • Jika catatan kaki berisi kutipan tidak langsung, kutipan tersebut tidak perlu diapit oleh tanda petik, tetapi harus ditulis dengan kata-kata sendiri dan tidak mengubah makna aslinya.
  • Jika catatan kaki berisi keterangan tambahan atau komentar, keterangan atau komentar tersebut harus ditulis dengan huruf miring (italic), dan dipisahkan dari sumber kutipan atau referensi dengan tanda titik koma (;).
  • Jika catatan kaki berisi sumber kutipan atau referensi, sumber tersebut harus ditulis dengan format dan urutan yang sesuai dengan jenisnya, seperti buku, artikel, lisan, atau sitasi.

Cara Menulis Catatan Kaki yang Baik dan Benar

Setelah mengetahui unsur-unsur dan aturan penulisan catatan kaki, sekarang kita akan membahas cara menulis catatan kaki yang baik dan benar. Ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan untuk membuat catatan kaki yang efektif dan menarik, yaitu:

  • Periksa apakah pembaca memerlukan catatan kaki atau catatan akhir. Catatan kaki adalah keterangan yang diletakkan di bagian bawah halaman, sedangkan catatan akhir adalah keterangan yang diletakkan di bagian akhir karya ilmiah, sebelum daftar pustaka. Pilih salah satu yang sesuai dengan gaya penulisan yang Anda gunakan, seperti APA, MLA, Chicago, atau Turabian.
  • Tentukan apakah Anda perlu menggunakan catatan kaki untuk memberikan keterangan tambahan, komentar, atau sumber kutipan. Jika Anda hanya perlu memberikan sumber kutipan, Anda bisa menggunakan sitasi dalam teks, yaitu menyebutkan nama pengarang dan tahun terbit di dalam kurung setelah kutipan. Jika Anda perlu memberikan keterangan tambahan atau komentar, Anda bisa menggunakan catatan kaki, tetapi jangan terlalu banyak atau terlalu panjang, agar tidak mengganggu pembaca.
  • Buat nomor superskrip di teks utama yang berkaitan dengan catatan kaki. Nomor superskrip harus diletakkan setelah tanda baca, seperti titik, koma, atau tanda kutip. Jika ada lebih dari satu sumber yang dikutip dalam satu kalimat, pisahkan nomor superskrip dengan koma, tanpa spasi.
  • Tulis catatan kaki di bagian bawah halaman, sesuai dengan nomor superskrip yang ada di teks utama. Gunakan format dan urutan yang sesuai dengan jenis sumber yang dikutip atau dirujuk, seperti buku, artikel, lisan, atau sitasi.
  • Jika Anda mengutip atau merujuk sumber yang sama lebih dari sekali, Anda bisa menggunakan singkatan ibid., op. cit., atau loc. cit. untuk menghindari pengulangan. Ibid. berarti “di tempat yang sama”, op. cit. berarti “karya yang telah disebutkan”, dan loc. cit. berarti “tempat yang telah disebutkan”. Singkatan ini harus ditulis dengan huruf miring, dan diikuti oleh nomor halaman jika ada.
  • Jika Anda mengutip atau merujuk sumber yang berbeda dari pengarang yang sama, Anda bisa menggunakan singkatan idem untuk menghindari pengulangan nama pengarang. Idem berarti “orang yang sama”, dan harus ditulis dengan huruf miring, dan diikuti oleh judul karya dan nomor halaman jika ada.

Baca juga: 8 Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal dengan Mudah

Contoh Penulisan Catatan Kaki dari Berbagai Sumber

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang cara menulis catatan kaki, kita akan memberikan beberapa contoh penulisan catatan kaki dari berbagai sumber, seperti buku, artikel, lisan, atau sitasi.

Kita akan menggunakan gaya penulisan Chicago, yang merupakan salah satu gaya penulisan yang paling umum digunakan untuk catatan kaki. Namun, Anda bisa menyesuaikan format dan urutan penulisan catatan kaki sesuai dengan gaya penulisan yang Anda gunakan, seperti APA, MLA, atau Turabian.

Contoh Penulisan Catatan Kaki dari Buku

Jika Anda mengutip atau merujuk buku dalam catatan kaki, Anda harus menulis unsur-unsur berikut dalam format dan urutan berikut:

  • Nama pengarang (nama depan dan nama belakang)
  • Judul buku (dengan huruf miring)
  • Tempat terbit
  • Nama penerbit
  • Tahun terbit
  • Nomor halaman

Berikut ini adalah contoh penulisan catatan kaki dari buku:

  1. Gorys Keraf, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa (Jakarta: Gramedia, 1971), 190.
  2. John W. Creswell, Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches, ed. ke-4 (Los Angeles: Sage, 2014), 23.
  3. Ibid., 25.
  4. Idem, Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research, ed. ke-5 (Boston: Pearson, 2015), 45.

Contoh Penulisan Catatan Kaki dari Artikel

Jika Anda mengutip atau merujuk artikel dalam catatan kaki, Anda harus menulis unsur-unsur berikut dalam format dan urutan berikut:

  • Nama pengarang (nama depan dan nama belakang)
  • Judul artikel (dengan tanda petik)
  • Judul jurnal atau majalah (dengan huruf miring)
  • Nomor volume dan/atau nomor edisi
  • Tahun terbit
  • Nomor halaman
  • URL atau DOI (untuk artikel online)

Berikut ini adalah contoh penulisan catatan kaki dari artikel:

  1. Rizky Amalia, “Analisis Wacana Kritis pada Iklan Rokok Sampoerna A Mild versi ‘Go Ahead’”, Jurnal Komunikasi, vol. 10, no. 1 (2017), 12-13.
  2. David Crystal, “Language Death”, Annual Review of Applied Linguistics, vol. 19 (1999), 3, https://doi.org/10.1017/S0267190599190011.
  3. Ibid., 5.
  4. Idem, “Language and the Internet”, The Cambridge Encyclopedia of the English Language, ed. ke-3 (Cambridge: Cambridge University Press, 2019), 509.

Contoh Penulisan Catatan Kaki dari Lisan

Jika Anda mengutip atau merujuk lisan dalam catatan kaki, Anda harus menulis unsur-unsur berikut dalam format dan urutan berikut:

  • Nama pengarang (nama depan dan nama belakang)
  • Judul lisan (dengan tanda petik)
  • Jenis lisan (misalnya pidato, wawancara, seminar, dll.)
  • Tempat dan tanggal lisan
  • URL (jika ada)

Berikut ini adalah contoh penulisan catatan kaki dari lisan:

  1. Joko Widodo, “Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT ke-76 Kemerdekaan RI Tahun 2021”, pidato, Istana Negara, Jakarta, 16 Agustus 2021, https://setkab.go.id/pidato-kenegaraan-presiden-ri-dalam-rangka-hut-ke-76-kemerdekaan-ri-tahun-2021/.
  2. Nadiem Makarim, wawancara oleh Najwa Shihab, Mata Najwa, Trans7, 18 November 2020.
  3. Ibid.
  4. Idem, seminar online “Revolusi Pendidikan di Era Digital”, Universitas Indonesia, Depok, 25 Januari 2021, https://www.youtube.com/watch?v=xyz.

Contoh Penulisan Catatan Kaki dari Sitasi

Jika Anda mengutip atau merujuk sitasi dalam catatan kaki, Anda harus menulis unsur-unsur berikut dalam format dan urutan berikut:

  • Nama pengarang (nama depan dan nama belakang)
  • Judul karya (dengan huruf miring)
  • Tempat dan tahun terbit
  • Nomor halaman
  • Nama pengarang yang disitasi (nama depan dan nama belakang)
  • Judul karya yang disitasi (dengan huruf miring)
  • Tempat dan tahun terbit karya yang disitasi
  • Nomor halaman karya yang disitasi

Berikut ini adalah contoh penulisan catatan kaki dari sitasi:

  1. M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, vol. 1 (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 45, mengutip Muhammad Abduh, Tafsir Al-Manar, vol. 1 (Kairo: Dar al-Manar, 1947), 67.
  2. Ibid., 46, mengutip Fazlur Rahman, Major Themes of the Qur’an (Chicago: The University of Chicago Press, 1989), 23.
  3. Idem, Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat (Bandung: Mizan, 1996), 123, mengutip Yusuf Qardhawi, Fiqh al-Zakat: A Comparative Study (London: Dar al-Taqwa, 1999), 456.

Tips dan Trik untuk Membuat Catatan Kaki yang Efektif dan Menarik

Selain mengikuti langkah-langkah, unsur-unsur, aturan, format, dan urutan yang telah di jelaskan di atas, ada juga beberapa tips dan trik yang bisa Anda lakukan untuk membuat catatan kaki yang efektif dan menarik:

  • Gunakan catatan kaki secara selektif dan sesuai kebutuhan. Jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit menggunakan catatan kaki, karena hal ini bisa membuat pembaca bingung atau bosan. Sebagai aturan umum, gunakan catatan kaki hanya jika informasi yang ingin Anda sampaikan tidak dapat dimasukkan dalam teks utama, atau jika informasi tersebut sangat penting dan relevan bagi pembaca.
  • Gunakan catatan kaki untuk memberikan nilai tambah bagi pembaca. Jangan hanya menulis catatan kaki yang bersifat informatif, tetapi juga yang bersifat edukatif, kreatif, atau humoris. Misalnya, Anda bisa menggunakan catatan kaki untuk memberikan contoh yang menarik, mengajukan pertanyaan yang menantang, memberikan trivia yang unik, atau membuat lelucon yang lucu. Tentu saja, Anda harus tetap menjaga kesesuaian dan keterkaitan catatan kaki dengan teks utama.
  • Gunakan catatan kaki untuk berinteraksi dengan pembaca. Jangan hanya menulis catatan kaki yang bersifat monolog, tetapi juga yang bersifat dialog. Misalnya, Anda bisa menggunakan catatan kaki untuk mengajak pembaca untuk berpartisipasi, memberikan tanggapan, memberikan saran, atau memberikan masukan. Dengan begitu, Anda bisa membuat pembaca merasa lebih terlibat dan dihargai.
  • Gunakan catatan kaki untuk menunjukkan kepribadian Anda. Jangan hanya menulis catatan kaki yang bersifat formal, tetapi juga yang bersifat informal. Misalnya, Anda bisa menggunakan catatan kaki untuk menunjukkan gaya bahasa, nada suara, atau emosi Anda. Anda juga bisa menggunakan catatan kaki untuk menunjukkan minat, hobi, atau pengalaman Anda. Dengan begitu, Anda bisa membuat pembaca merasa lebih dekat dan akrab dengan Anda.

Kesimpulan

Demikianlah panduan lengkap cara menulis catatan kaki dengan benar yang bisa pelajarwajo sampaikan. Kami harap artikel ini bermanfaat dan membantu Anda dalam membuat catatan kaki yang efektif dan menarik.

Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini sampai selesai, dan selamat mencoba!

Pelajar Wajo

About Pelajar Wajo

Halo! Saya adalah Fikal, seorang Content Writer dan Blogger, serta founder blog pelajarwajo.com. Saya bertujuan untuk berbagi informasi, tips, dan pengalaman seputar dunia pendidikan yang relevan dan bermanfaat bagi para pelajar di Indonesia

View all posts by Pelajar Wajo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *