Pelajarwajo.com – MSL APP Group sedang menjadi sorotan publik setelah salah satu kantornya di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, digeruduk massa pada Rabu (26/6/2024) malam. Ratusan member berkumpul di kantor MSL yang berlokasi di Kelurahan Lembang, Kecamatan Bantaeng, untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan aplikasi tersebut. Massa yang tidak puas dengan pelayanan MSL mulai mempertanyakan kenapa aplikasi MSL tidak bisa login dan kenapa saldo member tidak bisa dicairkan.
Penanganan Pihak Kepolisian
Keributan ini ditengahi oleh Polres Bantaeng yang menjemput manajer MSL Bantaeng berinisial NL pada pukul 21.30 WITA untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “NL ini kami amankan di Polres, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,” kata petugas SPKT Polres Bantaeng dikutip Berita Sulsel.
Modus Operandi MSL APP Group
MSL APP Group menawarkan pekerjaan paruh waktu dengan imbalan yang cukup tinggi untuk tugas yang sangat mudah, seperti memberikan like pada video di media sosial seperti Facebook, YouTube, Instagram, dan TikTok. Sebelum menjadi member, calon member harus menyelesaikan tahap magang selama 4 hari dengan imbalan Rp10 ribu per hari. Setelah itu, member dibagi menjadi 9 tingkatan dengan setoran yang semakin besar seiring peningkatan tingkatan. Member juga dijanjikan komisi tambahan bila berhasil mengajak teman lain untuk bergabung.
Indikasi Skema Ponzi
MSL APP Group diduga menjalankan skema Ponzi, di mana pengembalian yang dijanjikan kepada investor awal dibayarkan menggunakan dana dari investor baru, bukan dari keuntungan yang dihasilkan oleh investasi yang sah. Skema Ponzi sering kali menjanjikan pengembalian investasi yang tinggi dengan risiko yang sangat rendah, yang sangat tidak realistis dalam dunia investasi. Ketika jumlah investor baru menurun dan tidak cukup dana masuk untuk membayar investor lama, skema ini biasanya akan runtuh, mengakibatkan kerugian besar bagi mayoritas investor.
Reaksi Publik dan Media Sosial
Kabar mengenai penipuan MSL APP Group yang meresahkan masyarakat semakin santer diperbincangkan di media sosial. Sejumlah warganet mengaku grup sosial media yang diisi oleh petinggi MSL dan membernya saat ini sudah mulai tumbang. Petinggi MSL seperti manajer dan asisten manajer satu per satu menghilang dan meninggalkan member yang sudah mendeposit sejumlah uang tanpa kejelasan.
Peringatan dari Bareskrim Polri
Ciri-ciri modus penipuan seperti yang dilakukan oleh MSL APP Group sebenarnya sudah diingatkan kepada masyarakat oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri melalui unggahan resmi di akun sosial media X pada 11 Mei 2024. Pelaku penipuan akan menawarkan pekerjaan mudah dengan imbalan menarik, lalu menawarkan pekerjaan freelance atau paruh waktu kepada calon korbannya. Pekerjaan yang ditawarkan sangat mudah tanpa membutuhkan keahlian khusus, hanya perlu mem-follow dan memberikan like pada akun media sosial yang sudah dirancang untuk membuat calon korban lebih percaya.
Kronologi Kejadian
Kericuhan ini bermula ketika ratusan member mendatangi kantor MSL Bantaeng sejak sore guna menanyakan alasan kenapa aplikasi MSL tidak bisa login dan tidak bisa dilakukan pencairan saldo member. Sementara itu, Waka Polres Bantaeng, Kompol Azwar Anas, mengatakan pihaknya sudah beberapa kali mengimbau masyarakat agar tidak tergiur dengan bisnis yang menawarkan keuntungan tidak masuk akal. “Sangat tidak masuk di akal, ada bisnis dengan cara deposit Rp2,7 juta dan menghasilkan keuntungan Rp100 ribu per hari dan diakumulasi dalam sebulan menghasilkan keuntungan Rp3,1 juta,” ujar Azwar.
Dampak Bagi Korban
Sejumlah member MSL APP Group yang merasa dirugikan mulai melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib. Mereka berharap uang yang telah mereka investasikan bisa dikembalikan. Namun, melihat modus operandi yang digunakan, besar kemungkinan bahwa pengembalian dana tersebut tidak akan semudah yang diharapkan. Banyak dari mereka yang kini mengalami kesulitan finansial akibat dana yang sudah terlanjur disetorkan ke dalam skema ini.
Kesimpulan
MSL APP Group adalah contoh nyata dari skema Ponzi yang menjerat banyak orang dengan iming-iming keuntungan besar dalam waktu singkat. Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dan tidak mudah tergiur dengan tawaran investasi yang terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Pihak berwajib diharapkan dapat segera menangani kasus ini dan memberikan keadilan bagi para korban. Terus waspada dan selalu lakukan pengecekan mendalam sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam skema apapun.
Baca juga:
- 7 Aplikasi Belajar Bahasa Jepang Gratis Terbaik di Tahun 2024
- 11 Aplikasi Penghasil Uang 2024 Tercepat dan Terbukti Membayar Ke Rekening Tanpa Ribet
- Aplikasi Belajar Offline SMP: Panduan Lengkap untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Pelajarwajo.com