pelajarwajo.com – Apakah Anda pernah mengalami masalah ketika menyalakan laptop Anda, tetapi laptop tidak dapat masuk ke sistem operasi dan menampilkan pesan error no bootable device? Pesan error ini menunjukkan bahwa laptop Anda tidak dapat menemukan perangkat penyimpanan yang berisi sistem operasi, seperti hard disk, SSD, atau flash disk.
Tanpa perangkat penyimpanan ini, laptop tidak dapat menjalankan sistem operasi dan berfungsi dengan normal. Masalah ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kerusakan pada perangkat penyimpanan, kabel SATA, atau port SATA, kesalahan pada BIOS, atau pengaturan boot yang salah.
Baca juga: Cara Memperbaiki Laptop Lemot Terbaru 2024
Masalah ini dapat mengganggu aktivitas Anda dengan laptop, terutama jika Anda memiliki data penting yang tersimpan di dalamnya. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui cara memperbaiki laptop no bootable device dengan cepat dan mudah.
Langkah-langkah Memperbaiki Laptop No Bootable Device
Untuk memperbaiki laptop no bootable device, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
Periksa Kondisi Perangkat Penyimpanan.
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memeriksa kondisi perangkat penyimpanan yang berisi sistem operasi, apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak. Anda dapat membuka casing laptop dan melepaskan perangkat penyimpanan, kemudian mencoba menghubungkannya dengan laptop lain atau menggunakan kabel USB eksternal.
Jika perangkat penyimpanan dapat terbaca dan diakses di laptop lain, maka perangkat penyimpanan Anda tidak bermasalah. Namun, jika perangkat penyimpanan tidak dapat terbaca atau diakses, maka kemungkinan besar perangkat penyimpanan Anda rusak dan perlu diganti.
Anda juga dapat menggunakan software seperti CrystalDiskInfo atau Hard Disk Sentinel untuk mengecek kesehatan perangkat penyimpanan Anda.
Periksa Kondisi Kabel SATA dan Port SATA.
Langkah kedua yang harus Anda lakukan adalah memeriksa kondisi kabel SATA dan port SATA yang menghubungkan perangkat penyimpanan dengan motherboard laptop. Kabel SATA dan port SATA dapat mengalami kerusakan akibat gesekan, debu, atau panas berlebih, sehingga mengganggu komunikasi antara perangkat penyimpanan dan motherboard.
Baca juga: 6 Cara Memperbaiki Keyboard Laptop yang Error
Anda dapat membersihkan kabel SATA dan port SATA dengan kain bersih atau kuas halus, kemudian memastikan bahwa kabel SATA dan port SATA terpasang dengan rapat dan benar. Anda juga dapat mencoba mengganti kabel SATA atau port SATA dengan yang lain, jika tersedia.
Periksa Pengaturan BIOS.
Langkah ketiga yang harus Anda lakukan adalah memeriksa pengaturan BIOS pada laptop Anda. BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output System, yaitu sebuah program yang mengatur komunikasi antara perangkat keras dan perangkat lunak pada laptop.
BIOS juga bertanggung jawab untuk mengatur urutan boot, yaitu urutan perangkat yang akan dicari oleh laptop untuk menjalankan sistem operasi. Jika pengaturan BIOS salah, maka laptop tidak akan dapat menemukan perangkat penyimpanan yang berisi sistem operasi.
Anda dapat masuk ke BIOS dengan menekan tombol F2, F10, F12, Del, atau tombol lain yang sesuai dengan merek laptop Anda, ketika laptop sedang menyala. Setelah masuk ke BIOS, Anda dapat memeriksa pengaturan berikut:
- Mode SATA. Mode SATA adalah pengaturan yang menentukan cara kerja perangkat penyimpanan dengan motherboard. Ada tiga mode SATA yang umum digunakan, yaitu IDE, AHCI, dan RAID. Mode SATA yang paling sesuai dengan sistem operasi Anda adalah AHCI, karena mode ini mendukung fitur-fitur canggih seperti hot swapping, native command queuing, dan trimming. Jika mode SATA Anda bukan AHCI, Anda dapat mengubahnya menjadi AHCI dengan cara memilih menu Advanced, kemudian menu SATA Configuration, dan mengubah nilai SATA Mode menjadi AHCI. Jika Anda mengubah mode SATA, Anda perlu menginstal ulang driver AHCI pada sistem operasi Anda, atau menggunakan software seperti EasyBCD untuk mengubah pengaturan bootloader.
- Boot Order. Boot order adalah pengaturan yang menentukan urutan perangkat yang akan dicari oleh laptop untuk menjalankan sistem operasi. Anda harus memastikan bahwa perangkat penyimpanan yang berisi sistem operasi berada di urutan pertama, atau setidaknya di atas perangkat lain seperti CD/DVD, USB, atau jaringan. Jika perangkat penyimpanan Anda berada di bawah perangkat lain, Anda dapat mengubahnya dengan cara memilih menu Boot, kemudian menggunakan tombol + atau – untuk menggeser posisi perangkat penyimpanan Anda. Anda juga dapat menonaktifkan perangkat yang tidak perlu dengan menggunakan tombol Enter.
- Secure Boot. Secure boot adalah pengaturan yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan laptop dengan memverifikasi tanda tangan digital dari sistem operasi yang akan dijalankan. Secure boot hanya kompatibel dengan sistem operasi yang mendukung fitur ini, seperti Windows 8, Windows 10, atau Linux dengan UEFI. Jika sistem operasi Anda tidak mendukung secure boot, Anda harus menonaktifkan pengaturan ini dengan cara memilih menu Security, kemudian menu Secure Boot, dan mengubah nilai Secure Boot menjadi Disabled.
Gunakan Media Instalasi Sistem Operasi.
Langkah keempat yang dapat Anda lakukan adalah menggunakan media instalasi sistem operasi, seperti CD/DVD, USB, atau flash disk, untuk memperbaiki laptop no bootable device. Media instalasi sistem operasi adalah media yang berisi file-file yang diperlukan untuk menginstal atau memperbaiki sistem operasi pada laptop.
Anda dapat membuat media instalasi sistem operasi dengan menggunakan software seperti Rufus, UNetbootin, atau Windows Media Creation Tool, tergantung pada sistem operasi yang Anda gunakan. Setelah Anda memiliki media instalasi sistem operasi, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
- Masukkan media instalasi sistem operasi ke laptop Anda, kemudian nyalakan laptop.
- Tekan tombol F2, F10, F12, Del, atau tombol lain yang sesuai dengan merek laptop Anda, untuk masuk ke BIOS.
- Ubah boot order pada BIOS, sehingga media instalasi sistem operasi berada di urutan pertama, atau setidaknya di atas perangkat penyimpanan yang berisi sistem operasi.
- Simpan pengaturan BIOS, kemudian keluar dari BIOS.
- Tunggu hingga laptop Anda memulai proses instalasi atau perbaikan sistem operasi.
- Ikuti instruksi yang muncul di layar, dan pilih opsi Repair your computer atau Perbaiki komputer Anda, jika tersedia.
- Pilih opsi Startup Repair atau Perbaikan Startup, untuk memperbaiki masalah yang terkait dengan bootloader atau file sistem operasi yang rusak.
- Jika opsi Startup Repair tidak berhasil, Anda dapat mencoba opsi lain, seperti System Restore atau Pemulihan Sistem, untuk mengembalikan sistem operasi ke kondisi sebelumnya, atau Command Prompt atau Prompt Perintah, untuk menjalankan perintah-perintah yang dapat memperbaiki masalah, seperti bootrec, chkdsk, atau sfc.
Baca juga: 5 Cara Memperbaiki Laptop Layar Hitam
Penyebab dan Pencegahan Laptop No Bootable Device
Setelah Anda mengetahui cara memperbaiki laptop no bootable device, Anda juga perlu mengetahui penyebab dan pencegahan masalah ini, agar tidak terjadi lagi di masa depan. Berikut adalah beberapa penyebab dan pencegahan laptop no bootable device yang perlu Anda ketahui:
- Kerusakan pada Perangkat Penyimpanan. Penyebab utama laptop no bootable device adalah kerusakan pada perangkat penyimpanan yang berisi sistem operasi. Kerusakan ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti kejatuhan, benturan, panas berlebih, virus, atau kesalahan penggunaan. Kerusakan ini dapat mengakibatkan perangkat penyimpanan tidak dapat terbaca, terformat, atau hilang partisinya. Untuk mencegah kerusakan ini, Anda harus merawat perangkat penyimpanan dengan baik, seperti menyimpannya di tempat yang aman, menghindari kontak dengan benda-benda keras atau magnetik, menjaga suhu laptop tetap normal, menggunakan antivirus yang terpercaya, dan membackup data secara rutin.
- Kerusakan pada Kabel SATA atau Port SATA. Penyebab lain laptop no bootable device adalah kerusakan pada kabel SATA atau port SATA yang menghubungkan perangkat penyimpanan dengan motherboard laptop. Kerusakan ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti gesekan, debu, karat, atau panas berlebih. Kerusakan ini dapat mengakibatkan kabel SATA atau port SATA tidak dapat mengirim atau menerima sinyal dengan baik, sehingga perangkat penyimpanan tidak dapat terdeteksi oleh laptop. Untuk mencegah kerusakan ini, Anda harus membersihkan kabel SATA dan port SATA secara berkala, dengan menggunakan kain bersih atau kuas halus, dan memastikan bahwa kabel SATA dan port SATA terpasang dengan rapat dan benar.
- Kesalahan pada BIOS. Penyebab lain laptop no bootable device adalah kesalahan pada BIOS yang mengatur komunikasi antara perangkat keras dan perangkat lunak pada laptop. Kesalahan ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti update BIOS yang gagal, virus, baterai CMOS yang habis, atau pengaturan BIOS yang salah. Kesalahan ini dapat mengakibatkan BIOS tidak dapat mengenali perangkat penyimpanan yang berisi sistem operasi, atau tidak dapat menjalankan sistem operasi dengan benar. Untuk mencegah kesalahan ini, Anda harus memperbarui BIOS secara rutin, dengan mengunduh file BIOS yang sesuai dengan merek dan model laptop Anda dari situs resmi produsen, dan mengikuti petunjuk yang diberikan. Anda juga harus menggunakan antivirus yang terpercaya, untuk melindungi laptop Anda dari virus yang dapat merusak BIOS. Selain itu, Anda harus memeriksa dan mengganti baterai CMOS jika laptop Anda sering mengalami masalah seperti jam yang tidak akurat, atau pengaturan BIOS yang berubah sendiri. Terakhir, Anda harus mengatur BIOS dengan benar, sesuai dengan sistem operasi dan perangkat penyimpanan yang Anda gunakan.
Akhir kata
Demikianlah artikel tentang cara memperbaiki laptop no bootable device yang dapat saya buat. Artikel ini telah menjelaskan langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi masalah ini, serta penjelasan mengenai penyebab dan pencegahannya.
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu Anda mengatasi masalah laptop no bootable device dengan mudah dan cepat. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini.