Pelajari cara menulis footnote dari skripsi dengan mudah dan akurat dalam panduan ini. Temukan tips praktis untuk membuat footnote yang baik dan benar untuk karya ilmiah Anda.
Menulis skripsi merupakan bagian penting dari pendidikan tinggi, dan footnote adalah bagian yang tidak bisa diabaikan dalam menyelesaikan karya ilmiah. Footnote merupakan catatan kaki yang digunakan untuk memberikan referensi tambahan atau menjelaskan informasi yang terdapat dalam teks utama. Pada skripsi, footnote digunakan untuk menunjukkan sumber yang digunakan dalam penulisan dan menghindari plagiarisme.
Oleh karena itu, menulis footnote yang baik dan benar menjadi penting dalam menyelesaikan karya ilmiah. Pada posting blog ini, pelajarwajo akan memberikan panduan lengkap tentang cara mudah menulis footnote dari skripsi, mulai dari jenis-jenis footnote, format penulisan, informasi yang harus dicantumkan, hingga tips praktis untuk menulis footnote dengan benar dan akurat. Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan dapat membantu pembaca menulis footnote dari skripsi dengan mudah dan efektif.
Jenis Footnote pada Skripsi
Footnote pada skripsi terbagi menjadi dua jenis, yaitu footnote akademis dan footnote bibliografi. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua jenis footnote tersebut:
- Footnote Akademis
Footnote akademis adalah catatan kaki yang digunakan untuk memberikan penjelasan atau referensi tambahan terhadap suatu bagian pada teks utama. Footnote akademis umumnya digunakan pada bagian-bagian tertentu yang memerlukan penjelasan lebih lanjut, seperti definisi, penjelasan singkat tentang suatu istilah, atau pendapat dari para ahli. Biasanya, footnote akademis ditandai dengan angka superscript yang ditempatkan di atas huruf pada teks utama. Contoh: “…(nama pengarang, tahun terbit, halaman)^1” - Footnote Bibliografi
Footnote bibliografi digunakan untuk mencantumkan referensi dari sumber yang digunakan dalam penulisan. Footnote bibliografi ditulis pada bagian bawah halaman dan umumnya terdiri dari nama pengarang, judul buku atau artikel, tahun terbit, dan halaman yang dikutip. Footnote bibliografi biasanya digunakan untuk menghindari plagiarisme dan memberikan penghargaan kepada penulis asli sumber yang digunakan dalam penulisan. Contoh: “Nama Pengarang, Judul Buku atau Artikel, Tahun Terbit, Halaman.”
Dengan mengetahui perbedaan antara footnote akademis dan footnote bibliografi, diharapkan pembaca dapat menggunakan footnote dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan dalam penulisan skripsi.
Contoh penggunaan footnote pada skripsi
Berikut adalah contoh penggunaan footnote pada skripsi:
- Footnote Akademis Misalnya pada bagian pembukaan skripsi yang menjelaskan tentang topik yang akan dibahas, seperti:
“Penelitian ini akan membahas tentang pengaruh pemanasan global terhadap keanekaragaman hayati. Pemanasan global adalah fenomena yang terjadi akibat peningkatan suhu rata-rata di permukaan Bumi. Menurut Smith^1, pemanasan global dapat menyebabkan berbagai perubahan pada lingkungan hidup, termasuk hilangnya spesies hewan dan tumbuhan.”
Pada contoh di atas, angka superscript “1” menandakan bahwa terdapat catatan kaki yang terkait dengan penjelasan tentang pemanasan global. Di bagian bawah halaman, akan ditulis catatan kaki yang menjelaskan lebih lanjut tentang siapa Smith dan referensi apa yang digunakan.
- Footnote Bibliografi Misalnya pada bagian akhir skripsi yang berisi daftar pustaka, seperti:
“Dalrymple, W. dan Mackenzie, J. (2019). The impacts of climate change on plant biodiversity. Nature Reviews Earth & Environment, 1(2), 80-89.
Gomes, C. (2020). The effects of global warming on animal species. Journal of Wildlife Conservation, 45(3), 214-225.
Smith, P. (2017). Global warming and its effects on the environment. Oxford University Press.”
Pada contoh di atas, catatan kaki bibliografi menyajikan informasi tentang sumber yang digunakan dalam penulisan skripsi, dengan mencantumkan nama pengarang, judul buku atau artikel, tahun terbit, dan halaman yang dikutip. Ini bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada penulis asli dan menghindari plagiarisme
Format Penulisan Footnote pada Skripsi
Penulisan footnote pada skripsi harus mematuhi aturan yang telah ditetapkan, baik oleh universitas maupun departemen yang menerbitkan format skripsi. Berikut adalah beberapa aturan umum dalam penulisan footnote pada skripsi:
- Footnote Akademis
- Setiap kali Anda menambahkan catatan kaki akademis pada teks utama, pastikan untuk menandainya dengan angka superscript yang ditempatkan di atas huruf pada teks utama.
- Di bagian bawah halaman, catatan kaki akademis harus dituliskan dalam huruf kecil, kecuali huruf pertama pada kata yang diawali kalimat atau kata benda yang spesifik.
- Catatan kaki akademis biasanya diawali dengan nomor angka superscript yang sama seperti di teks utama, diikuti dengan penjelasan atau referensi tambahan yang relevan. Misalnya: “1. Nama Pengarang, Judul Buku atau Artikel, (Kota Penerbit: Penerbit, Tahun Terbit), halaman.”
- Footnote Bibliografi
- Catatan kaki bibliografi harus ditulis pada bagian bawah halaman dan diatur secara alfabetis menurut nama pengarang.
- Setiap entri bibliografi harus mencantumkan nama pengarang, judul buku atau artikel, tempat penerbitan, penerbit, dan tahun terbit, serta halaman yang dikutip.
- Format penulisan catatan kaki bibliografi juga harus memenuhi aturan gaya penulisan yang digunakan, seperti APA, MLA, atau Harvard. Misalnya: “Nama Pengarang. (Tahun Terbit). Judul Buku atau Artikel. Kota Penerbit: Nama Penerbit.”
Dengan mengikuti aturan yang telah ditetapkan, penulisan footnote pada skripsi dapat terlihat lebih terstruktur dan mudah dipahami oleh pembaca.
Format Penulisan Footnote: Chicago dan APA
Dalam penulisan footnote pada skripsi, ada beberapa format penulisan yang biasa digunakan, yaitu Chicago dan APA. Keduanya memiliki aturan yang berbeda, terutama dalam penulisan catatan kaki akademis dan bibliografi. Berikut adalah penjelasan singkat tentang kedua format tersebut:
- Format Chicago
- Catatan kaki akademis pada format Chicago ditempatkan pada bagian bawah halaman dengan nomor superscript. Contoh: “1. Nama Pengarang, Judul Buku atau Artikel, (Kota Penerbit: Penerbit, Tahun Terbit), halaman.”
- Catatan kaki bibliografi pada format Chicago disusun secara alfabetis berdasarkan nama pengarang, dengan format penulisan seperti: “Nama Pengarang. Judul Buku atau Artikel. Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Terbit.”
- Format APA
- Catatan kaki akademis pada format APA juga menggunakan nomor superscript, namun ditempatkan di belakang tanda baca akhir kalimat. Contoh: “Pemanasan global dapat menyebabkan berbagai perubahan pada lingkungan hidup, termasuk hilangnya spesies hewan dan tumbuhan (Smith, 2017).”
- Catatan kaki bibliografi pada format APA disusun secara alfabetis berdasarkan nama pengarang, dengan format penulisan seperti: “Nama Pengarang. (Tahun Terbit). Judul Buku atau Artikel. Kota Penerbit: Nama Penerbit.”
Pemilihan format penulisan footnote pada skripsi biasanya tergantung pada aturan yang ditetapkan oleh universitas atau departemen. Oleh karena itu, penting untuk memahami format yang digunakan agar dapat menghindari kesalahan dalam penulisan footnote.
Contoh Penggunaan Format pada Skripsi
Berikut adalah contoh penggunaan format penulisan footnote pada skripsi menggunakan format Chicago dan APA:
- Format Chicago
- Catatan kaki akademis: “1. Nama Pengarang, Judul Buku atau Artikel, (Kota Penerbit: Penerbit, Tahun Terbit), halaman.” Contoh: “1. John Doe, The History of Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010), 50.”
- Catatan kaki bibliografi: “Nama Pengarang. Judul Buku atau Artikel. Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Terbit.” Contoh: “Doe, John. The History of Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010.”
- Format APA
- Catatan kaki akademis: “Pemanasan global dapat menyebabkan berbagai perubahan pada lingkungan hidup, termasuk hilangnya spesies hewan dan tumbuhan (Smith, 2017).” Contoh: “Pemanasan global dapat menyebabkan berbagai perubahan pada lingkungan hidup, termasuk hilangnya spesies hewan dan tumbuhan (Smith, 2017).”
- Catatan kaki bibliografi: “Nama Pengarang. (Tahun Terbit). Judul Buku atau Artikel. Kota Penerbit: Nama Penerbit.” Contoh: “Smith, J. (2017). The Effects of Global Warming. New York: Penguin Publishers.”
Dalam contoh-contoh di atas, dapat dilihat perbedaan antara format penulisan footnote pada skripsi menggunakan format Chicago dan APA. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan aturan yang telah ditetapkan oleh universitas atau departemen dalam memilih format yang tepat dan memastikan konsistensi dalam penulisan footnote pada skripsi.
Baca juga: 5 Cara Menulis Ringkasan Skripsi yang Efektif dan Menarik
Cara Menulis Footnote dari Skripsi
Tentukan jenis footnote yang digunakan
Ada dua jenis footnote yang digunakan dalam penulisan skripsi, yaitu footnote akademis dan footnote bibliografi. Footnote akademis digunakan untuk memberikan penjelasan tambahan pada teks, sedangkan footnote bibliografi digunakan untuk memberikan referensi pada sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan.
Gunakan format yang tepat
Gunakan format yang sesuai dengan gaya penulisan yang digunakan pada skripsi Anda. Format yang paling umum digunakan adalah format Chicago dan APA. Pastikan Anda memahami format yang digunakan dan mengikuti aturan yang ada.
Cantumkan informasi yang tepat
Pastikan informasi yang dicantumkan dalam footnote adalah informasi yang relevan dengan teks utama. Cantumkan informasi seperti nama pengarang, judul buku atau artikel, tahun terbit, halaman, dan informasi tambahan lain yang relevan.
Cek kembali footnote yang telah dibuat
Setelah selesai menulis skripsi, pastikan untuk mengecek kembali footnote yang telah dibuat. Periksa apakah informasi yang dicantumkan sudah benar dan lengkap. Jika ditemukan kesalahan atau informasi yang kurang jelas, perbaiki sebelum skripsi diserahkan.
Menulis footnote dari skripsi memang memerlukan ketelitian dan kehati-hatian agar tidak terjadi kesalahan dalam penulisan. Namun, dengan mengikuti tips praktis di atas, Anda dapat menulis footnote dengan mudah dan akurat. Semoga panduan ini bermanfaat bagi Anda dalam menyelesaikan skripsi Anda dengan baik.
Informasi yang Harus Dicantumkan pada Footnote
Setelah memahami jenis-jenis footnote dan format penulisan yang berbeda, penting juga untuk mengetahui informasi apa saja yang harus dicantumkan pada footnote pada skripsi. Berikut adalah beberapa informasi yang sebaiknya dicantumkan pada catatan kaki akademis pada skripsi:
- Nama pengarang: Nama pengarang dari sumber kutipan harus dicantumkan dengan benar di dalam catatan kaki.
- Judul buku atau artikel: Judul buku atau artikel harus dicantumkan dengan benar sesuai dengan yang tertera pada sumber kutipan.
- Tahun terbit: Tahun terbit sumber kutipan juga harus dicantumkan dalam catatan kaki.
- Halaman: Halaman atau halaman-halaman tertentu yang relevan dengan kutipan juga harus dicantumkan dalam catatan kaki.
- Edisi (opsional): Jika buku yang dikutip merupakan edisi khusus atau revisi, maka informasi edisi tersebut juga sebaiknya dicantumkan dalam catatan kaki.
Dalam catatan kaki bibliografi, informasi yang harus dicantumkan sedikit berbeda. Berikut adalah informasi yang harus dicantumkan pada catatan kaki bibliografi pada skripsi:
- Nama pengarang: Nama pengarang harus dicantumkan dengan benar.
- Judul buku atau artikel: Judul buku atau artikel harus dicantumkan dengan benar sesuai dengan yang tertera pada sumber kutipan.
- Kota penerbit: Kota penerbit harus dicantumkan pada catatan kaki bibliografi.
- Nama penerbit: Nama penerbit atau jurnal harus dicantumkan dalam catatan kaki bibliografi.
- Tahun terbit: Tahun terbit juga harus dicantumkan dalam catatan kaki bibliografi.
- Halaman (untuk artikel dalam jurnal): Jika artikel dalam jurnal yang dikutip hanya sebagian, maka halaman artikel tersebut juga harus dicantumkan.
Dengan mencantumkan informasi yang relevan dan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, maka catatan kaki pada skripsi akan menjadi lebih informatif dan memudahkan pembaca untuk menelusuri sumber kutipan.
Tips Praktis untuk Menulis Footnote dari Skripsi dengan Benar dan Akurat
Menulis footnote pada skripsi memang memerlukan ketelitian dan kehati-hatian dalam mencantumkan informasi yang relevan. Untuk membantu mempermudah dan memastikan footnote yang ditulis akurat, berikut adalah beberapa tips praktis yang bisa dilakukan:
- Gunakan style guide yang telah ditetapkan: Pastikan untuk mengacu pada style guide yang telah ditetapkan oleh institusi atau fakultas tempat kamu menulis skripsi. Jika tidak ada style guide yang ditetapkan, kamu bisa menggunakan style guide yang lazim digunakan seperti APA atau Chicago.
- Periksa kembali sumber kutipan: Sebelum mencantumkan informasi pada footnote, pastikan sumber kutipan yang digunakan telah diperiksa kembali dengan benar. Hal ini dapat membantu mencegah terjadinya kesalahan dalam mencantumkan informasi yang tidak sesuai.
- Jangan lupa mencantumkan halaman: Halaman atau halaman-halaman tertentu yang relevan dengan kutipan harus dicantumkan pada catatan kaki akademis. Ini akan memudahkan pembaca untuk menemukan dan memeriksa sumber kutipan.
- Periksa kembali format penulisan: Setelah menulis footnote, pastikan untuk memeriksa kembali format penulisan yang telah ditetapkan oleh institusi atau fakultas tempat kamu menulis skripsi. Hal ini dapat membantu mencegah kesalahan dalam mencantumkan informasi seperti nama pengarang, judul buku atau artikel, dan tahun terbit.
- Gunakan software referensi: Ada beberapa software referensi seperti Zotero dan Mendeley yang dapat membantu kamu mengelola dan mengatur sumber kutipan dengan lebih efisien. Software referensi juga dapat membantu kamu mencantumkan informasi pada footnote dengan lebih mudah dan akurat.
Dengan mengikuti tips praktis di atas, kamu dapat menulis footnote pada skripsi dengan lebih mudah, cepat, dan tentunya lebih akurat dan benar.
Kesimpulan
Menulis footnote pada skripsi merupakan hal yang penting untuk memberikan dukungan informasi terhadap ide-ide yang diutarakan dalam tulisan. Sebagai seorang penulis, kamu harus memahami jenis-jenis footnote yang ada, format penulisan footnote yang ditetapkan oleh institusi atau fakultas, dan juga informasi yang harus dicantumkan pada footnote. Hal ini akan memastikan bahwa sumber kutipan yang digunakan telah terverifikasi dan akurat.
Dalam menulis footnote, pastikan untuk menggunakan style guide yang telah ditetapkan dan memeriksa kembali sumber kutipan sebelum mencantumkan informasi pada footnote. Jangan lupa untuk mencantumkan halaman yang relevan dengan kutipan dan memeriksa kembali format penulisan yang telah ditetapkan.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut dan mengikuti tips praktis yang telah disebutkan, kamu dapat menulis footnote pada skripsi dengan lebih mudah, cepat, dan tentunya lebih akurat dan benar.