EdukasiPendidikan

3 Alasan Fakultas Kedokteran Hewan yang Sepi Peminat

Pelajar Wajo
17
×

3 Alasan Fakultas Kedokteran Hewan yang Sepi Peminat

Share this article
3 Alasan Fakultas Kedokteran Hewan yang Sepi Peminat
Fakultas Kedokteran Hewan by Generated AI

Pelajarwajo.com – Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) mungkin bukan pilihan pertama bagi banyak calon mahasiswa di Indonesia. Walaupun profesi dokter hewan sangat penting, kenyataannya banyak anak muda yang merasa ragu atau kurang tertarik untuk melanjutkan pendidikan di jurusan ini. Lalu, apa sih alasan di balik sepinya peminat Fakultas Kedokteran Hewan? Di artikel ini, kita akan bahas tiga alasan utama mengapa banyak orang menganggap jurusan ini sepi peminat, serta beberapa fakta yang mungkin bisa bikin pandangan kita berubah.

Data Pendaftar Fakultas Kedokteran Hewan di Indonesia

Berdasarkan data dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), pada tahun 2020, jumlah pendaftar untuk program studi Kedokteran Hewan hanya mencapai 13.857 orang. Angka ini tergolong kecil jika dibandingkan dengan total pendaftar untuk program sarjana di tahun yang sama yang mencapai lebih dari 1 juta orang. Ini cukup menggambarkan mengapa Fakultas Kedokteran Hewan sering dianggap sebagai jurusan yang sepi peminat.

1. Minimnya Sosialisasi dan Informasi

Salah satu alasan utama kenapa jurusan ini sepi peminat adalah karena kurangnya informasi yang disebarkan tentang Fakultas Kedokteran Hewan. Banyak calon mahasiswa yang tidak tahu apa yang sebenarnya dipelajari di fakultas ini, atau jenis pekerjaan apa yang bisa mereka dapatkan setelah lulus.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI) pada tahun 2019, sekitar 67% siswa yang disurvei tidak tahu apa saja yang dipelajari di Fakultas Kedokteran Hewan. 72% juga tidak tahu profesi apa yang bisa mereka jalani setelah lulus, dan 76% tidak tahu tentang biaya atau syarat untuk masuk. Jelas, dengan kurangnya pemahaman ini, banyak siswa yang lebih memilih fakultas lain yang lebih populer, seperti kedokteran umum atau teknik.

Baca juga:  10 Contoh Cara Menjaga Keutuhan Negara Dengan Semangat Nasionalisme

2. Kesalahpahaman tentang Fakultas Kedokteran Hewan

Selain kurangnya informasi, banyak juga mitos yang beredar mengenai Fakultas Kedokteran Hewan. Beberapa anggapan yang salah yang sering kita dengar antara lain:

  • Harus pecinta hewan dan punya hewan peliharaan.
  • Fakultas ini cuma ngajarin cara merawat hewan.
  • Lulusnya gampang dan prospek kerjanya terbatas.
  • Gaji dokter hewan rendah.

Padahal, yang benar adalah:

  • Nggak perlu jadi pecinta hewan atau punya hewan peliharaan. Kamu tetap bisa masuk dan belajar jadi dokter hewan meskipun kamu nggak punya hewan peliharaan.
  • Fakultas ini nggak cuma ngajarin cara merawat hewan, tapi juga banyak ilmu kedokteran lainnya seperti patologi, farmakologi, dan lainnya.
  • Dokter hewan itu nggak gampang-gampang aja. Setiap hewan punya masalah kesehatan yang berbeda, jadi penanganannya pun berbeda-beda. Ini justru membuat pekerjaan dokter hewan semakin menantang.
  • Prospek kerja dokter hewan saat ini cukup bagus. Orang-orang semakin peduli dengan kesehatan hewan peliharaan mereka, dan untuk gaji, dokter hewan berpengalaman bisa mendapatkan Rp10 juta per bulan.

3. Ketatnya Persaingan Masuk Fakultas Kedokteran Hewan

Meskipun banyak yang menganggap Fakultas Kedokteran Hewan sepi peminat, kenyataannya persaingan untuk masuk ke jurusan ini justru sangat ketat. Ini karena jumlah kursi yang terbatas. Berdasarkan data Kemenristekdikti, pada tahun 2020, hanya ada sekitar 2.688 kursi yang tersedia di seluruh universitas di Indonesia untuk Fakultas Kedokteran Hewan.

Selain itu, untuk bisa diterima di Fakultas Kedokteran Hewan, calon mahasiswa harus memiliki nilai yang sangat baik di pelajaran seperti biologi, kimia, dan fisika. Mereka juga harus melewati berbagai tes, seperti tes psikologi, tes kesehatan, dan wawancara. Jadi, meskipun ada anggapan bahwa jurusan ini sepi peminat, kenyataannya pendaftarannya cukup kompetitif, apalagi dengan syarat yang ketat.

Baca juga:  Panduan Mata Kuliah Manajemen: Menguasai Dasar-dasar Manajemen

Tips untuk Orang Tua yang Ingin Mendukung Anak Masuk Fakultas Kedokteran Hewan

Buat orang tua yang ingin mendukung anak mereka masuk ke Fakultas Kedokteran Hewan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu menghilangkan keraguan.

1. Cari Informasi yang Tepat

Langkah pertama adalah mencari informasi yang akurat dan terpercaya tentang jurusan ini. Orang tua bisa menghubungi universitas yang membuka Fakultas Kedokteran Hewan, atau mencari tahu lebih banyak melalui seminar atau forum yang membahas profesi dokter hewan.

2. Berikan Dukungan Penuh

Dukungan dari orang tua sangat penting bagi anak yang ingin memilih jalan ini. Jika anak benar-benar tertarik dan merasa cocok, dukung mereka sepenuhnya. Kadang-kadang, anak butuh dorongan untuk terus melangkah meskipun ada banyak tantangan.

3. Bantu Persiapkan dengan Fasilitas yang Tepat

Fakultas Kedokteran Hewan memang memerlukan persiapan yang matang, terutama dalam menghadapi tes seleksi masuk yang ketat. Orang tua bisa membantu dengan mencari bimbingan khusus untuk jurusan ini, agar anak lebih siap dan percaya diri saat mengikuti ujian.

Penutup

Fakultas Kedokteran Hewan mungkin terlihat sepi peminat, tapi sebenarnya jurusan ini sangat menjanjikan. Minimnya informasi, kesalahpahaman tentang profesinya, dan ketatnya persaingan menjadi faktor utama yang membuat banyak orang ragu untuk memilihnya. Padahal, profesi dokter hewan saat ini sangat dibutuhkan dan prospeknya cerah. Dengan informasi yang tepat dan dukungan yang penuh, Fakultas Kedokteran Hewan bisa menjadi pilihan yang sangat baik untuk masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *