Don't Show Again Yes, I would!

Jaringan Tumbuhan: Struktur, Fungsi, dan Jenis

Pelajarwajo.com – Apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana tumbuhan bisa hidup, tumbuh, dan berkembang biak? Apa yang membuat mereka berbeda dari makhluk hidup lainnya? Jawabannya adalah jaringan tumbuhan. Jaringan tumbuhan adalah kumpulan sel-sel yang memiliki struktur, fungsi, dan asal yang sama.

Jaringan tumbuhan membentuk organ-organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Jaringan tumbuhan juga bertanggung jawab untuk melakukan proses-proses penting seperti fotosintesis, transpirasi, translokasi, dan reproduksi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang jaringan tumbuhan, termasuk jenis-jenis, struktur, fungsi, dan contoh-contohnya. Kita juga akan melihat bagaimana jaringan tumbuhan beradaptasi dengan lingkungan dan kondisi yang berbeda. Mari kita mulai!

Apa itu Jaringan Tumbuhan?

Jaringan tumbuhan adalah kumpulan sel-sel yang memiliki struktur, fungsi, dan asal yang sama. Jaringan tumbuhan dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen.

Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang belum berdiferensiasi, yaitu sel-sel yang belum memiliki bentuk dan fungsi yang spesifik. Sel-sel meristem memiliki kemampuan untuk membelah diri secara terus-menerus, sehingga menghasilkan sel-sel baru yang dapat berdiferensiasi menjadi jaringan permanen. Jaringan meristem merupakan sumber pertumbuhan tumbuhan, baik secara panjang maupun lebar.

Jaringan meristem dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Meristem apikal, yaitu meristem yang terletak di ujung akar dan batang. Meristem apikal bertanggung jawab untuk pertumbuhan primer, yaitu pertumbuhan yang meningkatkan panjang akar dan batang. Meristem apikal juga membentuk tunas daun, bunga, dan buah.
  • Meristem lateral, yaitu meristem yang terletak di sepanjang sisi akar dan batang. Meristem lateral bertanggung jawab untuk pertumbuhan sekunder, yaitu pertumbuhan yang meningkatkan diameter akar dan batang. Meristem lateral juga membentuk kambium dan kambium gabus, yang akan kita bahas nanti.
  • Meristem interkalar, yaitu meristem yang terletak di antara jaringan permanen. Meristem interkalar biasanya ditemukan pada tumbuhan monokotil, seperti rumput-rumputan. Meristem interkalar berperan dalam memperpanjang bagian-bagian tumbuhan, seperti daun dan batang.

Jaringan Permanen

Jaringan permanen adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang sudah berdiferensiasi, yaitu sel-sel yang sudah memiliki bentuk dan fungsi yang spesifik. Sel-sel permanen tidak dapat membelah diri lagi, tetapi dapat mengalami perubahan bentuk, ukuran, atau fungsi sesuai dengan kebutuhan tumbuhan. Jaringan permanen membentuk organ-organ tumbuhan dan menjalankan berbagai fungsi vital.

Jaringan permanen dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Jaringan epidermis, yaitu jaringan yang membentuk lapisan terluar dari organ-organ tumbuhan. Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung dari kerusakan mekanis, serangan hama, dan kehilangan air. Jaringan epidermis juga memiliki struktur khusus, seperti rambut akar, stomata, trikoma, dan kelenjar.
  • Jaringan dasar, yaitu jaringan yang mengisi ruang di antara jaringan epidermis dan jaringan pembuluh. Jaringan dasar berfungsi sebagai penyokong, penyimpan, dan pengangkut. Jaringan dasar juga memiliki struktur khusus, seperti kloroplas, amiloplas, dan lentisel.
  • Jaringan pembuluh, yaitu jaringan yang membentuk sistem transportasi dalam tumbuhan. Jaringan pembuluh berfungsi sebagai pengangkut air, mineral, gula, dan hormon. Jaringan pembuluh juga memiliki struktur khusus, seperti xilem, floem, dan sklerenkim.

Jenis-Jenis Jaringan Tumbuhan

Jaringan Tumbuhan

Setelah kita mengetahui struktur dan fungsi dari jaringan tumbuhan, sekarang kita akan membahas tentang jenis-jenis jaringan tumbuhan. Jenis-jenis jaringan tumbuhan dapat dibedakan berdasarkan klasifikasi taksonomi, yaitu berdasarkan kelompok tumbuhan yang berbeda.

Berikut adalah jenis-jenis jaringan tumbuhan berdasarkan klasifikasi taksonomi, yaitu:

  • Jaringan tumbuhan lumut, yaitu jaringan yang terdapat pada tumbuhan lumut, yang termasuk dalam divisi Bryophyta. Jaringan tumbuhan lumut terdiri dari sel-sel yang sederhana dan tidak memiliki jaringan pembuluh. Jaringan tumbuhan lumut membentuk dua fase dalam siklus hidupnya, yaitu fase gametofit dan fase sporofit. Fase gametofit adalah fase dominan, yang berbentuk seperti daun dan batang. Fase sporofit adalah fase yang tumbuh dari fase gametofit, yang berbentuk seperti kapsul yang mengandung spora.
  • Jaringan tumbuhan paku, yaitu jaringan yang terdapat pada tumbuhan paku, yang termasuk dalam divisi Pteridophyta. Jaringan tumbuhan paku terdiri dari sel-sel yang lebih kompleks dan memiliki jaringan pembuluh. Jaringan tumbuhan paku membentuk dua fase dalam siklus hidupnya, yaitu fase sporofit dan fase gametofit. Fase sporofit adalah fase dominan, yang berbentuk seperti daun, batang, dan akar. Fase gametofit adalah fase yang tumbuh dari spora, yang berbentuk seperti jantung yang mengandung gamet.
  • Jaringan tumbuhan berbiji, yaitu jaringan yang terdapat pada tumbuhan berbiji, yang termasuk dalam divisi Spermatophyta. Jaringan tumbuhan berbiji terdiri dari sel-sel yang paling maju dan memiliki jaringan pembuluh yang berkembang. Jaringan tumbuhan berbiji membentuk satu fase dalam siklus hidupnya, yaitu fase sporofit. Fase sporofit adalah fase yang berbentuk seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Fase gametofit adalah fase yang tereduksi, yang terdapat dalam bunga, yang menghasilkan gamet.

Adaptasi Jaringan Tumbuhan

Jaringan tumbuhan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan kondisi yang berbeda. Adaptasi jaringan tumbuhan dapat berupa morfologi, fisiologi, atau perilaku. Adaptasi jaringan tumbuhan bertujuan untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan reproduksi tumbuhan.

Berikut adalah beberapa contoh adaptasi jaringan tumbuhan, yaitu:

  • Adaptasi jaringan tumbuhan terhadap cahaya, yaitu perubahan bentuk, ukuran, atau warna jaringan tumbuhan yang berkaitan dengan intensitas atau kualitas cahaya. Contoh adaptasi jaringan tumbuhan terhadap cahaya adalah sebagai berikut:
    • Jaringan epidermis daun yang memiliki lapisan lilin atau kutikula, yang berfungsi untuk memantulkan cahaya berlebih dan mengurangi penguapan air.
    • Jaringan dasar daun yang memiliki kloroplas yang dapat bergerak atau berubah warna, yang berfungsi untuk menyesuaikan dengan intensitas cahaya dan meningkatkan efisiensi fotosintesis.
    • Jaringan pembuluh daun yang memiliki xilem dan floem yang bercabang-cabang, yang berfungsi untuk mendistribusikan air dan gula ke seluruh daun secara merata.
  • Adaptasi jaringan tumbuhan terhadap air, yaitu perubahan bentuk, ukuran, atau fungsi jaringan tumbuhan yang berkaitan dengan ketersediaan atau kekurangan air. Contoh adaptasi jaringan tumbuhan terhadap air adalah sebagai berikut:
    • Jaringan epidermis akar yang memiliki rambut akar yang panjang dan banyak, yang berfungsi untuk meningkatkan luas permukaan akar dan memudahkan penyerapan air dan mineral dari tanah.
    • Jaringan dasar akar, batang, atau daun yang memiliki sel-sel yang besar dan berdinding tipis, yang berfungsi untuk menyimpan air dalam bentuk vakuola. Sel-sel ini disebut sel turgor atau sel air.
    • Jaringan pembuluh akar, batang, atau daun yang memiliki xilem yang lebar dan berdinding tebal, yang berfungsi untuk mengangkut air dengan cepat dan efisien. Xilem ini disebut xilem khusus atau xilem hidrofilik.
  • Adaptasi jaringan tumbuhan terhadap suhu, yaitu perubahan bentuk, ukuran, atau metabolisme jaringan tumbuhan yang berkaitan dengan suhu tinggi atau rendah. Contoh adaptasi jaringan tumbuhan terhadap suhu adalah sebagai berikut:
    • Jaringan epidermis batang atau daun yang memiliki trikoma yang lebat dan berwarna gelap, yang berfungsi untuk menyerap panas dan melindungi tumbuhan dari suhu dingin.
    • Jaringan dasar batang atau daun yang memiliki amiloplas yang banyak, yang berfungsi untuk menyimpan karbohidrat dalam bentuk pati. Pati ini dapat digunakan sebagai sumber energi saat suhu rendah menghambat fotosintesis.
    • Jaringan pembuluh batang atau daun yang memiliki floem yang sempit dan berdinding tipis, yang berfungsi untuk mengangkut gula dengan lambat dan hemat. Floem ini disebut floem khusus atau floem termofilik.

Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Jaringan Tumbuhan

Setelah kita mengetahui jenis-jenis jaringan tumbuhan, sekarang kita akan membahas lebih detail tentang struktur dan fungsi dari masing-masing jaringan tersebut. Kita akan mulai dari jaringan meristem, kemudian jaringan epidermis, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh.

Struktur dan Fungsi Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang belum berdiferensiasi, yaitu sel-sel yang belum memiliki bentuk dan fungsi yang spesifik. Sel-sel meristem memiliki kemampuan untuk membelah diri secara terus-menerus, sehingga menghasilkan sel-sel baru yang dapat berdiferensiasi menjadi jaringan permanen. Jaringan meristem merupakan sumber pertumbuhan tumbuhan, baik secara panjang maupun lebar.

Berikut adalah struktur dan fungsi dari tiga jenis jaringan meristem, yaitu meristem apikal, meristem lateral, dan meristem interkalar.

Meristem Apikal

Meristem apikal adalah meristem yang terletak di ujung akar dan batang. Meristem apikal bertanggung jawab untuk pertumbuhan primer, yaitu pertumbuhan yang meningkatkan panjang akar dan batang. Meristem apikal juga membentuk tunas daun, bunga, dan buah.

Struktur meristem apikal terdiri dari tiga zona, yaitu:

  • Zona meristematis, yaitu zona yang terdiri dari sel-sel meristem yang aktif membelah diri. Zona ini terletak di ujung paling akar dan batang.
  • Zona peralihan, yaitu zona yang terdiri dari sel-sel meristem yang mulai berdiferensiasi menjadi jaringan permanen. Zona ini terletak di sebelah zona meristematis.
  • Zona diferensiasi, yaitu zona yang terdiri dari sel-sel yang sudah berdiferensiasi menjadi jaringan permanen. Zona ini terletak di sebelah zona peralihan.

Fungsi meristem apikal adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan panjang akar dan batang melalui pembelahan sel-sel meristematis.
  • Membentuk tunas daun, bunga, dan buah melalui diferensiasi sel-sel peralihan.
  • Membentuk jaringan epidermis, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh melalui diferensiasi sel-sel diferensiasi.

Meristem Lateral

Meristem lateral adalah meristem yang terletak di sepanjang sisi akar dan batang. Meristem lateral bertanggung jawab untuk pertumbuhan sekunder, yaitu pertumbuhan yang meningkatkan diameter akar dan batang. Meristem lateral juga membentuk kambium dan kambium gabus, yang akan kita bahas nanti.

Struktur meristem lateral terdiri dari dua jenis, yaitu:

  • Kambium, yaitu meristem lateral yang terletak di antara xilem dan floem. Kambium berfungsi untuk membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan floem sekunder ke arah luar. Xilem sekunder dan floem sekunder membentuk lingkaran-lingkaran tahunan yang dapat digunakan untuk menentukan usia tumbuhan.
  • Kambium gabus, yaitu meristem lateral yang terletak di bawah epidermis. Kambium gabus berfungsi untuk membentuk gabus ke arah luar dan felogen ke arah dalam. Gabus dan felogen membentuk kulit kayu yang melindungi tumbuhan dari kekeringan, infeksi, dan kerusakan mekanis.

Fungsi meristem lateral adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan diameter akar dan batang melalui pembelahan sel-sel kambium dan kambium gabus.
  • Membentuk xilem sekunder dan floem sekunder yang meningkatkan kapasitas transportasi tumbuhan.
  • Membentuk kulit kayu yang melindungi tumbuhan dari faktor-faktor lingkungan yang merugikan.

Meristem Interkalar

Meristem interkalar adalah meristem yang terletak di antara jaringan permanen. Meristem interkalar biasanya ditemukan pada tumbuhan monokotil, seperti rumput-rumputan. Meristem interkalar berperan dalam memperpanjang bagian-bagian tumbuhan, seperti daun dan batang.

Struktur meristem interkalar terdiri dari sel-sel meristem yang tersebar di antara sel-sel jaringan dasar. Sel-sel meristem interkalar dapat membelah diri ke arah atas atau bawah, tergantung pada lokasi dan arah pertumbuhannya.

Fungsi meristem interkalar adalah sebagai berikut:

  • Memperpanjang daun dan batang melalui pembelahan sel-sel meristem interkalar.
  • Membentuk jaringan epidermis, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh melalui diferensiasi sel-sel meristem interkalar.

Struktur dan Fungsi Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis adalah jaringan yang membentuk lapisan terluar dari organ-organ tumbuhan. Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung dari kerusakan mekanis, serangan hama, dan kehilangan air. Jaringan epidermis juga memiliki struktur khusus, seperti rambut akar, stomata, trikoma, dan kelenjar.

Berikut adalah struktur dan fungsi dari beberapa struktur khusus jaringan epidermis, yaitu:

Rambut Akar

Rambut akar adalah struktur khusus yang terbentuk dari sel-sel epidermis akar yang memanjang ke arah luar. Rambut akar berfungsi untuk meningkatkan luas permukaan akar, sehingga memudahkan penyerapan air dan mineral dari tanah.

Stomata

Stomata adalah struktur khusus yang terbentuk dari dua sel penjaga yang mengelilingi sebuah pori. Stomata berfungsi untuk mengatur pertukaran gas antara tumbuhan dan udara, yaitu masuknya karbon dioksida dan keluarnya oksigen dan uap air. Stomata biasanya terdapat pada epidermis daun, tetapi juga dapat ditemukan pada epidermis batang dan bunga.

Trikoma

Trikoma adalah struktur khusus yang terbentuk dari sel-sel epidermis yang memanjang ke arah luar. Trikoma berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari radiasi matahari, suhu ekstrem, kehilangan air, dan serangan hama. Trikoma dapat berbentuk rambut, sisik, duri, atau kelenjar.

Kelenjar

Kelenjar adalah struktur khusus yang terbentuk dari sel-sel epidermis yang menghasilkan zat-zat tertentu. Kelenjar berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari serangan hama, menarik serangga penyerbuk, atau mengeluarkan zat-zat sisa. Kelenjar dapat berbentuk bulu, benjolan, atau lubang.

Struktur dan Fungsi Jaringan Dasar

Jaringan dasar adalah jaringan yang mengisi ruang di antara jaringan epidermis dan jaringan pembuluh. Jaringan dasar berfungsi sebagai penyokong, penyimpan, dan pengangkut. Jaringan dasar juga memiliki struktur khusus, seperti kloroplas, amiloplas, dan lentisel.

Berikut adalah struktur dan fungsi dari beberapa jenis jaringan dasar, yaitu:

Parenkim

Parenkim adalah jaringan dasar yang terdiri dari sel-sel yang berbentuk poligonal, berdinding tipis, dan berinti besar. Parenkim berfungsi sebagai penyokong, penyimpan, dan pengangkut. Parenkim juga memiliki struktur khusus, seperti kloroplas dan amiloplas.

  • Kloroplas adalah organel yang mengandung klorofil, yaitu pigmen hijau yang berperan dalam fotosintesis. Kloroplas berfungsi untuk mengubah energi cahaya menjadi energi kimia, yaitu glukosa. Kloroplas biasanya terdapat pada parenkim daun dan batang.
  • Amiloplas adalah organel yang mengandung pati, yaitu karbohidrat yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Amiloplas berfungsi untuk menyimpan pati yang dihasilkan dari fotosintesis. Amiloplas biasanya terdapat pada parenkim akar, umbi, dan biji.

Kolenkim

Kolenkim adalah jaringan dasar yang terdiri dari sel-sel yang berbentuk tidak beraturan, berdinding tebal, dan berinti kecil. Kolenkim berfungsi sebagai penyokong dan pelindung. Kolenkim biasanya terdapat pada bagian-bagian tumbuhan yang masih muda dan tumbuh, seperti batang, daun, dan bunga.

Sklerenkim

Sklerenkim adalah jaringan dasar yang terdiri dari sel-sel yang berbentuk bermacam-macam, berdinding sangat tebal, dan mati. Sklerenkim berfungsi sebagai penyokong dan pelindung. Sklerenkim biasanya terdapat pada bagian-bagian tumbuhan yang sudah tua dan berhenti tumbuh, seperti biji, buah, dan kulit kayu.

Struktur dan Fungsi Jaringan Pembuluh

Jaringan pembuluh adalah jaringan yang membentuk sistem transportasi dalam tumbuhan. Jaringan pembuluh berfungsi sebagai pengangkut air, mineral, gula, dan hormon. Jaringan pembuluh juga memiliki struktur khusus, seperti xilem, floem, dan sklerenkim.

Berikut adalah struktur dan fungsi dari beberapa jenis jaringan pembuluh, yaitu:

Xilem

Xilem adalah jaringan pembuluh yang berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Xilem terdiri dari empat jenis sel, yaitu:

  • Trakea, yaitu sel-sel xilem yang berbentuk silinder, berdinding tebal, dan mati. Trakea memiliki lubang-lubang pada dindingnya yang disebut pit, yang memungkinkan aliran air dan mineral dari satu sel ke sel lain.

Struktur dan Fungsi Kambium dan Kambium Gabus

Kambium dan kambium gabus adalah dua jenis meristem lateral yang berperan dalam pertumbuhan sekunder tumbuhan. Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang meningkatkan diameter akar dan batang. Kambium dan kambium gabus membentuk jaringan-jaringan baru yang menggantikan atau menambah jaringan-jaringan lama.

Struktur dan fungsi kambium dan kambium gabus adalah sebagai berikut:

  • Kambium, yaitu meristem lateral yang terletak di antara xilem dan floem. Kambium berfungsi untuk membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan floem sekunder ke arah luar. Xilem sekunder dan floem sekunder membentuk lingkaran-lingkaran tahunan yang dapat digunakan untuk menentukan usia tumbuhan.
  • Kambium gabus, yaitu meristem lateral yang terletak di bawah epidermis. Kambium gabus berfungsi untuk membentuk gabus ke arah luar dan felogen ke arah dalam. Gabus adalah jaringan yang mengandung zat suberin, yang bersifat kedap air dan gas. Felogen adalah jaringan yang mengandung kloroplas, yang bersifat fotosintetik. Gabus dan felogen membentuk kulit kayu yang melindungi tumbuhan dari kehilangan air dan serangan hama.

Meristem Interkalar

Meristem interkalar adalah meristem yang terletak di antara jaringan permanen. Meristem interkalar biasanya ditemukan pada tumbuhan monokotil, seperti rumput-rumputan. Meristem interkalar berperan dalam memperpanjang bagian-bagian tumbuhan, seperti daun dan batang.

Struktur meristem interkalar terdiri dari sel-sel meristem yang tersebar di antara sel-sel jaringan permanen. Sel-sel meristem interkalar memiliki bentuk yang kecil, bulat, dan padat. Sel-sel meristem interkalar juga memiliki inti yang besar dan sitoplasma yang sedikit.

Fungsi meristem interkalar adalah sebagai berikut:

  • Memperpanjang daun dan batang melalui pembelahan sel-sel meristem interkalar.
  • Membentuk jaringan epidermis, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh melalui diferensiasi sel-sel meristem interkalar.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang jaringan tumbuhan, beserta jawabannya:

Apa perbedaan antara jaringan meristem dan jaringan permanen?

JJaringan meristem adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang belum berdiferensiasi, yaitu sel-sel yang belum memiliki bentuk dan fungsi yang spesifik. Jaringan meristem merupakan sumber pertumbuhan tumbuhan, baik secara panjang maupun lebar. Jaringan permanen adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang sudah berdiferensiasi, yaitu sel-sel yang sudah memiliki bentuk dan fungsi yang spesifik. Jaringan permanen membentuk organ-organ tumbuhan dan menjalankan berbagai fungsi vital.

Apa perbedaan antara xilem dan floem?

Xilem dan floem adalah dua jenis jaringan pembuluh yang berfungsi sebagai pengangkut air, mineral, gula, dan hormon. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke bagian-bagian lain tumbuhan. Floem berfungsi untuk mengangkut gula dan hormon dari daun ke bagian-bagian lain tumbuhan.

Apa perbedaan antara tumbuhan berbiji terbuka dan tumbuhan berbiji tertutup?

Tumbuhan berbiji terbuka dan tumbuhan berbiji tertutup adalah dua kelompok besar tumbuhan berbiji, yang termasuk dalam divisi Spermatophyta. Tumbuhan berbiji terbuka memiliki bunga yang sederhana, yang berfungsi untuk menghasilkan gamet. Ovul tidak terbungkus oleh daun buah, sehingga disebut berbiji terbuka. Tumbuhan berbiji terbuka termasuk dalam kelas Gymnospermae, seperti pinus, cemara, dan ginkgo. Tumbuhan berbiji tertutup memiliki bunga yang kompleks, yang berfungsi untuk menghasilkan gamet. Ovul terbungkus oleh daun buah, sehingga disebut berbiji tertutup. Tumbuhan berbiji tertutup termasuk dalam kelas Angiospermae, seperti bunga, buah, dan sayuran.

Apa fungsi dari trikoma pada jaringan epidermis?

Trikoma adalah struktur yang berbentuk rambut atau duri yang tumbuh dari epidermis daun, batang, atau bunga. Trikoma berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari radiasi matahari, suhu ekstrem, kekeringan, dan hewan herbivora. Trikoma juga dapat menghasilkan zat kimia, seperti minyak atsiri, resin, atau racun.

Apa fungsi dari kloroplas pada jaringan dasar?

Kloroplas adalah struktur yang berbentuk butir hijau yang mengandung klorofil. Kloroplas berfungsi untuk melakukan fotosintesis, yaitu proses pembuatan makanan tumbuhan dengan menggunakan cahaya matahari, air, dan karbon dioksida. Kloroplas biasanya ditemukan pada jaringan dasar daun, yang disebut mesofil.

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Pelajarwajo.com

Share:
Pelajar Wajo

Pelajar Wajo

Seorang pelajar dari wajo tapi bukan pelajar biasa, yang suka menulis artikel tetapi bukan sekedar tulisan. Semoga Bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *